Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Golkar Ikut Dukung Anies Capres, Nasdem: Jangan Takut Masuk Penjara

Kompas.com - 27/07/2023, 13:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, pihaknya mengajak Partai Golkar untuk ikut mendukung bakal capres Anies Baswedan dengan bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Nasdem, PKS, dan Demokrat.

Effendi meyakini, dengan bertambahnya kekuatan dari Golkar, Koalisi Perubahan pasti akan semakin kuat.

"Ya kita harapkan begitu. Golkar gabung ke Koalisi Perubahan pasti lebih mantap," ujar Effendi saat dimintai konfirmasi, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Saat Jokowi Respons Kisruh Golkar, Luhut Mengangguk-angguk, Bahlil Tertawa...

Effendi menjelaskan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebenarnya sudah mengajak Golkar bergabung ketika Anies pertama kali dideklarasikan sebagai bakal capres.

Sebab, Surya Paloh tahu persis karakter, sejarah, dan pengalaman panjang yang dimiliki oleh Golkar.

"(Golkar) punya infrastruktur yang kuat, nasionalis moderat, fleksibel dan terbuka, juga memiliki banyak kader yang berkualitas untuk mengurus negara," tuturnya.

Effendi mengaku tidak tahu secara persis apakah saat ini Golkar masih menjajaki koalisi dengan Koalisi Perubahan atau tidak. Namun, dia mengingatkan bahwa Golkar kerap diundang ke acara-acara Nasdem.

"Beberapa kali acara Nasdem, Golkar diundang. Misalnya buka puasa di Nasdem Tower, apel siaga, dan lain-lain," kata Effendi.

Baca juga: Luhut dan Bahlil Didorong Jadi Ketum Golkar, Jokowi: Itu Urusan Beliau-beliau

Sementara itu, Effendi berpesan kepada Golkar bahwa mereka semua punya tanggung jawab agar demokrasi Indonesia makin berkualitas.

Menurutnya, jika mengejar kekuasaan, maka yang ada hanya rasa takut dipenjara.

Effendi mendesak Golkar untuk tidak ragu dan bimbang masuk ke dalam Koalisi Perubahan.

"Kalau hanya mengejar kekuasaan, pasti ada rasa takut kalah, takut masuk penjara, ragu, bimbang, was-was," ucapnya.

"Kalau juga niat untuk memberi bobot demokrasi, membuat keseimbangan permainan, adu wacana, gagasan dan adu strategi untuk kemajuan bangsa dan negara, maka tidak perlu ada yang ditakuti," imbuh Effendi.

Baca juga: Airlangga Bertemu Satu Jam Lebih dengan Jokowi Usai Kericuhan di Diskusi Generasi Muda Partai Golkar

Sebagai informasi, Golkar memang belum menentukan sikap terkait Pilpres 2024.

Sejauh ini, mereka masih kekeuh mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.

Namun, Golkar memastikan akan menyatakan sikap resmi mereka mengenai poros Pemilu 2024 pada Agustus 2023 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com