Salin Artikel

Anies: Saya Warga Biasa, Merepotkan kalau Bertemu Presiden Tiap Waktu

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengatakan, usai purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, dirinya tak lagi menduduki jabatan di pemerintahan.

Oleh karenanya, menurut Anies, wajar jika kini ia tak banyak bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

“Karena memang sesudah itu saya sebagai warga negara biasa, ngerepoti nanti malah. Anda juga kan gitu, masa ketemu presiden tiap waktu?” kata Anies di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2023) malam, dikutip dari Kompas TV.

Ketika menjabat sebagai gubernur, kata Anies, pekerjaan membuatnya kerap kali bertemu presiden.

Namun, setelah lengser dari kursi DKI-1, Anies menyebut dirinya hanya warga negara biasa sehingga wajar jika jarang berjumpa dengan kepala negara.

“Saat ini saya warga negara biasa, ya seperti Anda juga,” ujar Anies.

“Jadi itu sesuatu yang normal dan ketika saya selesai bertugas, saya pamit sama presiden bulan November kemarin, ya itulah pertemuan kita yang terakhir,” lanjutnya.

Anies pun menilai lumrah jika bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, lebih intens bertemu Jokowi.

Sebab, Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Tugas-tugas tersebut, menurut Anies, mengharuskan Ganjar dan Prabowo untuk bekerja bersama dan lebih banyak bertemu presiden.

“Kalau Pak Prabowo namanya Menteri Pertahanan, ya otomatis banyak aktivitas bersama dengan presidennya sebagai atasan,” kata Anies.

“Sama, Pak Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah yang tentu saja kalau presiden ke Jawa Tengah ya beraktivitas bersama,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Koalisi tersebut terdiri dari dua partai oposisi yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu partai pendukung pemerintahan Jokowi, Partai Nasdem.

Sementara, Ganjar Pranowo merupakan bakal capres dari PDI-P. Pencapresan Ganjar sejauh ini didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Hanura, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Adapun Prabowo Subianto rencananya diusung sebagai capres oleh Partai Gerindra yang bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Belum lama ini, Prabowo mendapat dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB).

Dibandingkan dengan Anies, sosok Ganjar dan Prabowo memang lebih kerap terlihat bersama dengan Jokowi. Ganjar dan Prabowo berulang kali mendampingi kepala negara melakukan kunjungan kerja.

Keduanya juga tak sekali dua kali menggelar pertemuan empat mata dengan presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/04/14241721/anies-saya-warga-biasa-merepotkan-kalau-bertemu-presiden-tiap-waktu

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke