Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Megawati Naik Mimbar, Nyatakan Diri sebagai Ketum PDI, 30 Tahun Silam...

Kompas.com - 26/07/2023, 13:36 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu hampir menunjukkan pukul 00.00 WIB ketika Megawati Soekarnoputri naik ke mimbar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang digelar di ruang sidang Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 6 Desember 1993.

Sejak Senin pagi, tak satu pun sidang berlangsung di KLB. Pasalnya, pihak panitia KLB dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI meninggalkan arena kongres tanpa alasan dan penjelasan resmi.

Suasana kongres sepanjang Senin pun penuh ketidakpastian. Para peserta mencoba bersabar menunggu panitia KLB dan pengurus DPP PDI sejak pukul 09.00 WIB

Mendekati tengah malam, belum ada perkembangan berarti. Padahal, KLB hanya diizinkan berlangsung hingga pukul 00.00.

Baca juga: Deretan Ketua Umum Parpol yang Paling Lama Menjabat, Ada Megawati

Sekitar pukul 23.56, empat menit sebelum batas akhir waktu KLB, Megawati tampil di muka ruang sidang.

Diwarnai suasana hening dan tertib dari seluruh peserta yang tersisa, ia mendekati pengeras suara dan menyatakan diri sebagai ketua umum PDI.

"Kita tahu, pada pukul 00.00 KLB PDI selesai dan secara de facto saya sudah menjadi Ketua Umum DPP PDI,” kata Megawati di hadapan seluruh utusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI, sebagaimana diberitakan Harian Kompas, Selasa, 7 Desember 1993.

“Secara de jure memang belum. Karena itu saya minta Saudara-saudara tetap tenang. Silakan diam disini. Harapan saya kita semua bisa menegakkan konstitusi partai yang kita cintai," ujarnya

Megawati pun mengaku mendapat banyak dukungan untuk menjadi Ketua Umum PDI lewat KLB yang digelar sejak 2 Desember 1993 itu.

Baca juga: Megawati: Marhaen Itu Bukan Komunis, tapi Petani

Dia lantas mengajak para pendukungnya untuk tertib dan melanjutkan perjuangan PDI.

“Kita tahu dari awal, proses KLB dan dengan kesabaran kita berusaha agar selesai dengan baik. Jadi yang saya minta adalah tetap tertib. PDI adalah bagian dari bangsa Indonesia. Saya tidak ingin ada keributan dilakukan oleh sementara pihak dan orang yang tak bertanggung jawab. Apakah Saudara sanggup?” seru Megawati di hadapan para kader PDI.

"Sangguuup...!” jawab para kader.

"Mulai detik ini, jangan ada diskusi lagi. Besok jika mau pulang silakan pulang dengan baik. Kita tahu ada penyelenggara KLB, jadi kita akan minta pertanggungjawaban mereka,” kata Megawati lagi.

Begitu Mega menyelesaikan pidatonya tepat pukul 00.00, sekitar 500 polisi dan pasukan anti huru-hara membubarkan seluruh peserta KLB dan mengambil alih seluruh kendali Asrama Haji Sukolilo Surabaya. KLB PDI pun resmi berakhir.

Para pengurus "lenyap"

Suasana KLB PDI hari terakhir sangat berbeda dengan hari sebelumnya di mana sidang diwarnai debat yang nyaris tak terkontrol. Pada hari terakhir, sama sekali tak ada sidang yang digelar di KLB.

Halaman:


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com