Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Tim Jokowi Sebabkan Robohnya Tembok Stadion di Bengkulu, Istana Beri Penjelasan

Kompas.com - 21/07/2023, 12:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unggahan di media sosial soal robohnya tembok stadion di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu menjadi perbincangan publik lantaran dikaitkan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo di daerah tersebut.

Unggahan itu dipublikasikan akun Instagram @undercover.id pada Rabu (19/7/2023).

Dalam unggahan, tertulis keterangan "Tembok pembatas stadion mini Pasang Lekat Kepahiang yang baru dibangun dengan anggaran Rp 700 juga rubuh gara-gara angin dari Helikopter team Jokowi".

Baca juga: Soal Hubungan Jokowi-Surya Paloh, Luhut: Kakak-Adik Kan Kadang-kadang Silang Pendapat

Unggahan juga disertai video peristiwa tembok stadion roboh terkena embusan angin dari helikopter yang mendarat di sebuah lapangan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

Unggahan ini mendapat belasan ribu likes dan lebih dari 2.000 komentar warganet.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, helikopter tersebut sedang melakukan uji pendaratan pada Selasa (18/7/2023).

"Uji pendaratan dilakukan sebagai upaya persiapan jika Bapak Presiden menggunakan helikopter saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu," ujar Bey dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).

"Namun, saat kunjungan ke Kabupaten Kepahiang, Kamis (20/7/2023), Bapak Presiden menggunakan jalan darat, tidak menggunakan helikopter," ungkapnya.

Baca juga: Soal Baju Hitam Putih untuk Relawan, PPP Sebut Jokowi Perhatikan Ganjar sampai Urusan Branding

Sementara itu, terkait robohnya tembok stadion, Bey menyatakan bahwa Presiden sudah meminta dilakukan perbaikan.

"Bapak Presiden telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera melakukan perbaikan. Meskipun pendaratan helikopter tersebut sudah sesuai standar berada dalam jarak aman yaitu 50-70 meter dari bangunan terdekat," ujar dia.

Adapun Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi berada di Bengkulu sejak Rabu (19/7/2023) untuk melakukan kunjungan kerja.

Pada Jumat ini, Kepala Negara dan Ibu Negara masih berada di Bengkulu untuk melakukan sejumlah kegiatan, antara lain meninjau rancangan revitalisasi pasar sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi pedagang di Pasar Purwodadi, Bengkulu Utara.

Selanjutnya, Presiden Jokowi akan beranjak menuju Desa Gardu, Kabupaten Bengkulu Utara, untuk meninjau Jalan Inpres Jalur Kerkap-Tanjung Agung Pali.

Baca juga: Istana Pastikan Jokowi Akan Respons Keluhan Emak-emak Soal Tambang Pasir Besi di Bengkulu

Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan menunaikan salat Jumat di salah satu masjid di Kota Bengkulu.

Berikutnya, Presiden Jokowi akan menuju Kabupaten Seluma untuk melakukan peninjauan Gerakan Bersama (Geber) Melawan Stunting yang akan dilakukan di Posyandu Sarimulyo.

Setelah seluruh rangkaian acara selesai, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan menuju Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Kota Bengkulu, untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com