Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hubungan Jokowi-Surya Paloh, Luhut: Kakak-Adik Kan Kadang-kadang Silang Pendapat

Kompas.com - 21/07/2023, 11:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai wajar apabila hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh merenggang setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Namun demikian, Luhut meyakini, hal itu bukan berarti Jokowi bermusuhan dengan Surya Paloh lantaran perbedaan sikap politik antara keduanya.

"Ya kakak-beradik kan bisa saja kadang-kadang silang pendapat, kan tidak mesti berkelahi, dan Pak Jokowi tidak pernah mengedepankan sikap bermusuhan pada siapa pun, yang saya tahu ya, beliau selalu santun," kata Luhut dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Istana Pastikan Jokowi Akan Respons Keluhan Emak-emak Soal Tambang Pasir Besi di Bengkulu

Luhut pun berpandangan, tidak ada yang salah dari langkah Nasdem mencalonkan Anies sebagai calon presiden.

Namun, ia menduga, hal itu tidak sesuai dengan perjanjian antara Jokowi dan Paloh, sehingga sempat mengganggu hubungan keduanya.

"Tidak ada yang salah, itu haknya seorang mencalonkan siapa, tapi mungkin ada perjanjian Pak Jokowi dngan Pak Surya yang kita tidak tahu ya, itu mungkin ada sedikit perbedaan ya," kata Luhut.

Luhut pun menyambut baik pertemuan antara Jokowi dan Paloh yang terjadi pada Senin (17/7/2023).

Adapun pertemuan tersebut berlangsung usai Jokowi melakukan rombak kabinet dengan menggantikan posisi Menteri Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya eks Sekjen Nasdem Johnny G Plate dengan Ketua Umum Relawan Pro Joko Widodo (Projo) Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras (Wamendes PDTT). 

Menurut Luhut, pertemuan itu sekaligus mencerminkan bahwa Jokowi bukanlah orang yang suka bermusuhan.

"Saya kira mereka kan berteman, kita bersyukur lah kalau mereka baikan, kenapa sih?" kata dia.

Baca juga: Bertemu Setelah Reshuffle, Jokowi dan Surya Paloh Dinilai Saling Butuh

Ketika ditanya soal peluang terjadinya perubahan konstelasi politik seusai pertemuan Jokowi dan Paloh, Luhut tidak mau berandai-andai.

"Anything will happen, politik itu kan susah diprediksi, bisa saja apa terjadi. Apa mungkin pembicaraan mereka berdua ada yang kita tidak tahu, apa semua Pak Jokowi cerita sama saya? Enggak jugalah," kata Luhut.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com pada Kamis (20/7/2023), Presiden Joko Widodo mengungkapkan isi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (17/7/2023).

Presiden mengatakan, saat bertemu Surya Paloh ada banyak hal yang dibicarakan. Tak terkecuali soal politik dan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Pertemuan dengan Pak Surya Paloh. Ya pertemuan biasa. Kita kan sering ketemu, sering ketemu ya berbicara wajar, masa mau tahu semuanya," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usai meresmikan ruas Tol Bengkulu-Taba Penanjung di Gerbang Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (20/7/2023).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com