Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen Direktur Penyelidikan KPK Tetap Lanjut Meski Endar Sudah "Come Back"

Kompas.com - 07/07/2023, 20:28 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut rekrutmen terbuka untuk mengisi Direktur Penyelidikan (Dirlidik) tetap berlanjut meskipun Brigjen Endar Priantoro sudah kembali menduduki jabatan itu.

KPK sebelumnya membuka rekrutmen terbuka untuk mengisi sejumlah Jabatan Pimpinan tinggi (JPT) madya dan pratama di KPK. Termasuk di antaranya adalah posisi Dirlidik.

Posisi itu sempat kosong setelah Endar diberhentikan dengan hormat pada akhir Maret lalu. Di tengah KPK melakukan seleksi terbuka, Endar ditempatkan kembali sebagai Dirlidik.

Baca juga: KPK Sebut Pengembalian Endar Hanya Untuk Redam Polemik dengan Polri

“Masih berlanjut,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat ditemui awak media di Gedung Juang KPK, Jumat (7/7/2023).

Alex mengatakan, pihaknya berharap Endar akan mendapatkan posisi salah satu jabatan di Polri ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi atau promosi kepegawaian.

Jika Endar mendapatkan posisi jabatan di Polri pada Agustus mendatang maka akan ada jabatan kosong di KPK.

Pihaknya kemudian akan mengisi jabatan itu melalui seleksi terbuka JPT madya dan pratama.

Baca juga: Brigjen Endar Kembali ke KPK, Polri: Jangan Benturkan Isu Antar-APH, Nanti Koruptor Senang

“Kita isi lewat proses rekrutmen yang sudah kami umumkan dan sudah dari pihak Kapolri pun sudah mengirimkan perwira-perwira terbaiknya untuk mengikuti proses seleksi,” ujar Alex.

Sebelumnya, KPK membuka seleksi terbuka untuk mengisi sejumlah jabatan kosong pada 2023.

Posisi itu adalah Deputi Penindakan dan Eksekusi dan Deputi Informasi dan Data, dan Direktur Penyelidikan.

Kemudian, Direktur Penyelidikan, Direktur Penuntutan, dan Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I.

Pada kesempatan sebelumnya, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Alexander Marwata mengatakan, pendaftaran seleksi terbuka awalnya ditutup pada 5 Juli kemarin.

Namun, masa rekrutmen itu diperpanjang hingga 20 Juli dengan alasan perlu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

“Ini kan panitia seleksi bukan orang internal KPK, ini kan melibatkan dari eksternal, dari BKN (badan Kepegawaian Negara) dan beberapa pihak, akademisi dan lain-lain,” tutur Ali.

Endar diberhentikan melalui Surat Keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya H. Harefa. Keputusan itu tertuang dalam surat tertanggal 31 Maret.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com