TIGA HARI berturut-turut, tiap sore, tanggal 22 sampai 24 Juni 2023, saya datang ke Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Saya melihat persiapan dan acara puncak Juni Bulan Bung Karno yang diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Kamis (22 Juni), saya datang menyaksikan Hasto Kristiyanto (Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan), Ario Bimo (Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan), Rano Karno (Ketua Panitia acara), dan Lasarus (anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan) sedang sibuk di GBK menyaksikan latihan acara kesenian, gerak para petugas kebersihan.
Sore itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meninjau tempat acara akbar yang akan diselenggarakan dua hari kemudian.
Selama tiga hari itu, sebenarnya kawasan GBK sudah didominasi warna merah. Gambar besar Bung Karno dipasang di berbagai penjuru kawasan ini.
Kamis sore itu, saya juga berbincang-bincang dengan petugas pemasangan gambar-gambar Bung Karno asal Banten bernama Dede (32) asal Banten.
“Saya suka dengan pekerjaan ini, karena kebetulan saya senang dengan Bung Karno yang sering diceritakan pada saya oleh kakek saya almarhum,” ujar Dede berkali-kali.
Jumat sore (23 Juni), saya datang menyaksikan jeneral repetisi dan menjumpai pengelola kios suvenir yang ada di gedung utama GBK itu, bernama Wiwin (55) asal Bali.
“Banyak orang Bali, seperti saya punya keyakinan Bung Karno masih terus hidup dan ada di sekitar kita ini,” ujar Wiwin menjawab pertanyaan saya tentang Bung Karno.
Sabtu jam 11.55 waktu Indonesia barat, saya sudah duduk di kursi 166 tribun VIP di depan tribun VVIP, tempat Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Jokowi berpidato.
Tribun VIP panas menyengat ditimpa sinar matahari, sampai pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie yang duduk di sebelah saya “blingsatan” dan meninggalkan kursinya 167.
“Bisa-bisa saya pingsan kepanasan nih,” ujarnya.
Melihat para menteri tetap duduk di tempatnya walau panas makin menyengat, saya bersikukuh tetap duduk di tempat.
Yang tetap duduk di tempat (beberapa di antaranya mengenakan topi caping gunung) antara lain mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, Teten Masduki, Yaqut Cholil Qoumas, Budi Karya Samadi, Hasto, Olly Dondokambey (bendahara umum PDI Perjuangan), Puti Guntur Soekarno, Rio Capela (kader PDI Perjuangan mantan Sekjen Nasdem), Teguh Boediyana (mantan Ketua Umum DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) yang berbusana seperti Bung Karno .
Sabtu itu sejak jam 08.00, telah berlangsung acara seni panggung dan arena lapangan. Sementara Ario Bimo dan dua pemandu acara sibuk menyerukan agar tempat duduk yang kosong diisi. Juga diserukan mengisi daftar kehadiran para kader PDI Perjuangan per wilayah.