Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Panas Menyengat di Tribun VIP GBK

Kompas.com - 26/06/2023, 13:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIGA HARI berturut-turut, tiap sore, tanggal 22 sampai 24 Juni 2023, saya datang ke Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Saya melihat persiapan dan acara puncak Juni Bulan Bung Karno yang diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kamis (22 Juni), saya datang menyaksikan Hasto Kristiyanto (Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan), Ario Bimo (Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan), Rano Karno (Ketua Panitia acara), dan Lasarus (anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan) sedang sibuk di GBK menyaksikan latihan acara kesenian, gerak para petugas kebersihan.

Sore itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meninjau tempat acara akbar yang akan diselenggarakan dua hari kemudian.

Selama tiga hari itu, sebenarnya kawasan GBK sudah didominasi warna merah. Gambar besar Bung Karno dipasang di berbagai penjuru kawasan ini.

Kamis sore itu, saya juga berbincang-bincang dengan petugas pemasangan gambar-gambar Bung Karno asal Banten bernama Dede (32) asal Banten.

“Saya suka dengan pekerjaan ini, karena kebetulan saya senang dengan Bung Karno yang sering diceritakan pada saya oleh kakek saya almarhum,” ujar Dede berkali-kali.

Jumat sore (23 Juni), saya datang menyaksikan jeneral repetisi dan menjumpai pengelola kios suvenir yang ada di gedung utama GBK itu, bernama Wiwin (55) asal Bali.

“Banyak orang Bali, seperti saya punya keyakinan Bung Karno masih terus hidup dan ada di sekitar kita ini,” ujar Wiwin menjawab pertanyaan saya tentang Bung Karno.

Sabtu jam 11.55 waktu Indonesia barat, saya sudah duduk di kursi 166 tribun VIP di depan tribun VVIP, tempat Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Jokowi berpidato.

Tribun VIP panas menyengat ditimpa sinar matahari, sampai pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie yang duduk di sebelah saya “blingsatan” dan meninggalkan kursinya 167.

“Bisa-bisa saya pingsan kepanasan nih,” ujarnya.

Melihat para menteri tetap duduk di tempatnya walau panas makin menyengat, saya bersikukuh tetap duduk di tempat.

Yang tetap duduk di tempat (beberapa di antaranya mengenakan topi caping gunung) antara lain mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, Teten Masduki, Yaqut Cholil Qoumas, Budi Karya Samadi, Hasto, Olly Dondokambey (bendahara umum PDI Perjuangan), Puti Guntur Soekarno, Rio Capela (kader PDI Perjuangan mantan Sekjen Nasdem), Teguh Boediyana (mantan Ketua Umum DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) yang berbusana seperti Bung Karno .

Sabtu itu sejak jam 08.00, telah berlangsung acara seni panggung dan arena lapangan. Sementara Ario Bimo dan dua pemandu acara sibuk menyerukan agar tempat duduk yang kosong diisi. Juga diserukan mengisi daftar kehadiran para kader PDI Perjuangan per wilayah.

Di tengah acara seni panggung yang ditandai munculnya para artis penyanyi dan pemusik, Ario Bimo menyerukan,“Acara ini bukan panggung hiburan, tapi untuk konsolidasi partai”.

Sekitar jam 14.00 waktu jam handphone saya, sebelum Megawati, Jokowi, Puan dan Ganjar Pranowo, Maruf Amin tiba di tribun VVIP, di panggung acara seni, muncul Butet Kartaredjasa.

Saat itu panas sinar matahari sedikit sirna karena muncul angin semilir. “Saya bacakan syair/pantun saya ini,” ujarnya Butet .

Inilah beberapa cuplikan syair pantun Butet tersebut.

"...Kolonial menjajah Nusantara karena rempah-rempah, tapi kaum Marhaen tetap gagah tak menyerah. Lihat hari ini Gelora Bung Karno berwarna merah. Meski dilukai dan dikhianati, keluarga Bung Karno tak nyimpan dendam amarah".

Bung Karno penggali Pancasila dasar negara. Yang di sono jangan coba-coba membelokan fakta...”

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Ati seluruh rakyat Indonesia pasti sedih, jika kelak ada presiden hobinya menculik.”

Lewat telepon genggam (WhatsApp) saya tanya apakah yang hobi menculik itu juga jadi menterinya Jokowi?

Hehehehee,” begitu jawab Butet.

Sekitar jam 14.25, Megawati, Puan dan Jokowi tampil di tribun VVIP. Puan pidato penuh semangat dan kadang-kadang berdiam sejenak.

“Kita, kita, kita... mencita-citakan Indonesia adalah negara untuk semua anak bangsa...,” kata Puan disambut gemuruh.

“Kita berkumpul di sini bukan untuk sekadar berkumpul, bukan untuk meramaikan kegiatan, kita di sini berkumpul untuk menaaaaaaang,” teriak Puan.

“Kita di sini untuk apa? Untuk apa?” tanya Puan dijawab gemuruh untuk "menang".

Seorang aktvis gerakan reformasi 1998 yang kini tinggal di Luwuk, Sulawesi Tengah, Fendry Ponomban kirim pesan kepada saya:”Om, pidato mbak Puan ini bikin merinding. Ngeri om…DNA Bung Karno kayak menjelma di mbak Puan”.

Setelah Ganjar dan Megawati pidato, ditampilkan kelompok penyanyi legendaris asal Bandung, Sam Bimbo, Acil Bimbo, Jaka Bimbo dan Iin Parlina. Semuanya telah beruban.

Mereka membawakan lagu dan lirik ciptaan Sam Bimbo. Saya cuplik saja beberapa lirik lagu yang cukup menarik bagi saya.

“Di ufuk timur sang fajar tersenyum, tepati janji menerangi bumi, tlah lahir ke bumi, tanggal 6 Juni 1901. Sukarno itulah namanya, yang ditasbihkan kedua orang orang tua, putra sang fajar julukan dirinya...Bung Karno proklamator Indonesia, presiden Indonesia pertama, Bung Karno bapak kita semua, Bung Karno bapak Indonesia...Harus hidup dalam sepi...”.

Kemudian Jokowi pidato. “Terakhir..., ini untuk tahun 2024. Di sini hadir calon presiden dari PDI Perjuangan, bapak Ganjar Pranowo... saya ingin menyampaikan selamat berjuang, semangat berjuang untuk menang, untuk menang, untuk menang”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com