Di tengah acara seni panggung yang ditandai munculnya para artis penyanyi dan pemusik, Ario Bimo menyerukan,“Acara ini bukan panggung hiburan, tapi untuk konsolidasi partai”.
Sekitar jam 14.00 waktu jam handphone saya, sebelum Megawati, Jokowi, Puan dan Ganjar Pranowo, Maruf Amin tiba di tribun VVIP, di panggung acara seni, muncul Butet Kartaredjasa.
Saat itu panas sinar matahari sedikit sirna karena muncul angin semilir. “Saya bacakan syair/pantun saya ini,” ujarnya Butet .
Inilah beberapa cuplikan syair pantun Butet tersebut.
"...Kolonial menjajah Nusantara karena rempah-rempah, tapi kaum Marhaen tetap gagah tak menyerah. Lihat hari ini Gelora Bung Karno berwarna merah. Meski dilukai dan dikhianati, keluarga Bung Karno tak nyimpan dendam amarah".
“Bung Karno penggali Pancasila dasar negara. Yang di sono jangan coba-coba membelokan fakta...”
“Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Ati seluruh rakyat Indonesia pasti sedih, jika kelak ada presiden hobinya menculik.”
Lewat telepon genggam (WhatsApp) saya tanya apakah yang hobi menculik itu juga jadi menterinya Jokowi?
”Hehehehee,” begitu jawab Butet.
Sekitar jam 14.25, Megawati, Puan dan Jokowi tampil di tribun VVIP. Puan pidato penuh semangat dan kadang-kadang berdiam sejenak.
“Kita, kita, kita... mencita-citakan Indonesia adalah negara untuk semua anak bangsa...,” kata Puan disambut gemuruh.
“Kita berkumpul di sini bukan untuk sekadar berkumpul, bukan untuk meramaikan kegiatan, kita di sini berkumpul untuk menaaaaaaang,” teriak Puan.
“Kita di sini untuk apa? Untuk apa?” tanya Puan dijawab gemuruh untuk "menang".
Seorang aktvis gerakan reformasi 1998 yang kini tinggal di Luwuk, Sulawesi Tengah, Fendry Ponomban kirim pesan kepada saya:”Om, pidato mbak Puan ini bikin merinding. Ngeri om…DNA Bung Karno kayak menjelma di mbak Puan”.
Setelah Ganjar dan Megawati pidato, ditampilkan kelompok penyanyi legendaris asal Bandung, Sam Bimbo, Acil Bimbo, Jaka Bimbo dan Iin Parlina. Semuanya telah beruban.
Mereka membawakan lagu dan lirik ciptaan Sam Bimbo. Saya cuplik saja beberapa lirik lagu yang cukup menarik bagi saya.
“Di ufuk timur sang fajar tersenyum, tepati janji menerangi bumi, tlah lahir ke bumi, tanggal 6 Juni 1901. Sukarno itulah namanya, yang ditasbihkan kedua orang orang tua, putra sang fajar julukan dirinya...Bung Karno proklamator Indonesia, presiden Indonesia pertama, Bung Karno bapak kita semua, Bung Karno bapak Indonesia...Harus hidup dalam sepi...”.
Kemudian Jokowi pidato. “Terakhir..., ini untuk tahun 2024. Di sini hadir calon presiden dari PDI Perjuangan, bapak Ganjar Pranowo... saya ingin menyampaikan selamat berjuang, semangat berjuang untuk menang, untuk menang, untuk menang”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.