Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Alhamdulillah Capresnya Mas Anies, Bukan Ahmad Ali

Kompas.com - 23/06/2023, 16:51 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan kewenangan untuk memutuskan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ada di tangan Anies Baswedan yang telah diusung menjadi bakal calon presiden (bacapres).

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali yang menganggap putri Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, layak menjadi pendamping Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Alhamdulilah, capresnya Koalisi Perubahan Mas Anies, bukan Ahmad Ali,” sebut Herzaky dihubungi Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Nasdem Anggap Yenny Wahid Pantas Dampingi Anies dalam Pilpres 2024

Ia pun enggan menanggapi lebih jauh soal usulan tersebut. Alasannya, sikap Demokrat sudah final sesuai nota perjanjian pembentukan KPP yakni menyerahkan bakal RI-2 pada Anies sendiri.

“Kita sudah tanda tangan piagam, sudah kita serahkan pada Mas Anies, sudah clear kita dukung penuh,” papar dia.

Di sisi lain, ia menghormati usulan Ali yang mengaku bahagia jika Yenny akhirnya merupakan figur yang dipilih Anies untuk mengarungi kontestasi elektoral mendatang.

Tapi, Herzaky menekankan bahwa banyak pihak yang juga menginginkan agar Anies maju Pilpres 2024 bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Teka-teki Nama Bacawapres Anies, Elite Nasdem: Kalau Yenny Wahid, Saya Bahagia

“Ahmad Ali ini kan masyarakat, bagian dari rakyat, ada satu rakyat suka Anies sama Yenny, ya enggak apa-apa. Ada satu rakyat bilang suka Anies sama Yenny ya enggak apa-apa, kalau ada jutaan yang senang Anies dan AHY ya enggak apa-apa,” ucap dia.

Terakhir, ia meminta semua partai politik (parpol) di internal KPP kembali berkomitmen untuk menjalankan isi nota perjanjian pembentukan KPP yang memberikan keleluasaan pada Anies untuk menentukan pendampingnya.

“Keputusan sudah diambil Mas Anies, jangan diganggu gugat, jangan diotak-atik. Kita sesuai komitmen, partai-partai ini sudah memberikan mandat pada Mas Anies. Kita ikuti saja,” imbuh dia.

Diketahui sampai saat ini Anies maupun Tim Delapan KPP belum memberikan petunjuk siapa figur yang dipilih menjadi bacawapres.

Baca juga: Deklarasi Bacawapres Koalisi Perubahan Kemungkinan Setelah Anies Haji

Namun, Anggota Tim Delapan KPP Sudirman Said mengungkapkan, deklarasi bisa dilakukan setelah Anies menjalankan ibadah haji. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, Ahmad Ali merasa bahwa Yenny Wahid memiliki latar belakang yang mumpuni untuk menjadi pendamping Anies. Salah satu alasannya, Yenny Wahid bisa menjadi figur yang merepresentasikan Nahdlatul Ulama (NU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com