Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies Bersaing Ketat

Kompas.com - 20/06/2023, 22:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indopol Survey and Consulting merilis hasil riset teranyar mereka, Selasa (20/6/2023).

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 5-11 Juni 2023, Indopol merilis data elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi yang tertinggi dalam berbagai simulasi pemilihan presiden.

Namun, Indopol memperkirakan bahwa tiga besar nama bakal calon presiden (capres) terkuat selama ini, yakni Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, masing-masing masih memiliki harapan.

"(Hasil simulasi) 13 hingga tiga nama menunjukkan selisih angka antar kandidat beda tipis dan belum ada yang melebihi angka 8-10 persen selisihnya," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Makan Siang Bareng Prabowo, Jokowi: Itu Biasa, Saya Ketemu Menteri Juga di Sabtu-Minggu

"Angka yang belum menentukan pilihan masih 11,77 persen dari simulasi tiga nama capres. Sehingga, semua akan tidak tetap memiliki peluang yang sama dan dinamika ke depan masih dinamis dan masih bisa berubah angkanya," ujarnya lagi.

Dalam simulasi tiga nama, Prabowo berhasil meraup tingkat keterpilihan 31,21 persen. Sementara Ganjar di posisi kedua beroleh tingkat keterpilihan 30,48 persen. Anies Baswedan masih ada di posisi ketiga dengan perolehan elektabilitas 26,53 persen.

Sementara itu, dalam simulasi 13 nama, elektabilitas ketiganya bersaing lebih ketat, yakni Prabowo 28,79 persen, Ganjar 27,5 persen, dan Anies 23,87 persen.

Di posisi keempat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hanya mendapatkan elektabilitas 3,23 persen. Di posisi kelima, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendapatkan elektabilitas 1,21 persen saja.

Baca juga: PPP Tak Khawatir AHY Jadi Pesaing Sandiaga sebagai Bacawapres Ganjar

Survei yang sama juga mengungkap bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin masih tinggi, dengan approval rate mencapai 75 persen.

Terdiri dari 67,58 persen responden merasa puas dan 7,42 persen merasa sangat puas dengan kinerja keduanya.

Selain itu, survei terkini Indopol mengungkap bahwa terjadi efek ekor jas dalam elektabilitas partai politik (parpol) dari bakal calon presiden yang mereka usung.

Efek paling kentara terlihat pada elektabilitas Partai Nasdem yang menyentuh 12,66 persen di posisi ketiga, menguntit PDI-P dengan 25,56 persen dan Gerindra 24,27 persen.

Baca juga: Beda Pandangan Lagi dengan Demokrat, Nasdem Tak Yakin Anies Umumkan Bacawapres Sebelum Ibadah Haji

Survei Indopol ini dilakukan dengan wawancara tatap muka melalui surveyor yang sebelumnya telah dilatih dan responden disebut telah merefleksikan laki-laki/perempuan dan berbagai jenis profesi.

Pengambil sampel dengan cara multistage random sampling. Responden berjumlah 1.240 orang dan diklaim tersebar secara proporsional di 38 provinsi.

Margin of error survei ini lebih kurang 2,85 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Sodorkan Erick Thohir ke Megawati dan Prabowo, PAN: Tidak Mau Kalah Hattrick

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com