Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Dipingit karena Pasti Berpasangan dengan Prabowo, Gerindra Bilang Begini

Kompas.com - 21/06/2023, 16:50 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, keputusan mengenai bakal calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung oleh koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) ditentukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Hal itu disampaikan Habiburokhman merespons keputusan PKB yang memingit Muhaimin Iskandar atau Cak Imin lantaran sudah memiliki pasangan untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yakni Prabowo.

"Nanti kita serahkan ke Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Dipingit PKB, Muhaimin Iskandar Tak Akan Bertemu Tokoh Politik Sebelum Deklarasi

Habiburokhman lantas menegaskan bahwa Gerindra menghormati proses internal yang berjalan di PKB.

Menurutnya, dengan keputusan Cak Imin dipingit oleh PKB, itu menunjukkan mereka benar-benar serius dalam berkoalisi bersama Gerindra.

"Jadi memang kita memasuki tahapan yang semakin dekat pemilu, mungkin dibuat lebih tertata komunikasi," katanya.

Habiburokhman kemudian mengatakan, Gerindra tidak melihat PKB sedang mendesak Prabowo supaya segera memilih Cak Imin sebagai bakal cawapres dengan aksi pingitan tersebut.

Baca juga: PKB Kembali Tegaskan Muhaimin Harus Capres atau Cawapres 2024

Ia mengatakan, Prabowo dan Cak Imin sebagai teman dekat, sehingga tidak mungkin saling mendesak.

"Komunikasinya cair banget, lancar banget, enjoy banget antara Pak Prabowo dengan Cak Imin ya. Antara sahabat, antara bestie, tidak ada istilah desak-mendesak, yang ada sama-sama diskusi, mencari yang terbaik untuk bangsa ini," ujar Habiburokhman.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid menyebut bahwa ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, dipastikan menjadi "pengantin" pada Pilpres 2024.

Oleh karena itu, melalui keputusan rapat pleno, DPP PKB menyebut bahwa Muhaimin Iskandar akan dipingit supaya tak lagi komentar soal Pilpres 2024.

Jazilul menegaskan bahwa "mempelai" Muhaimin nanti merupakan rekan sekoalisi, yakni Partai Gerindra.

"Sudah ada pasangannya, sekarang dipingit. Kita kan koalisinya dengan Gerindra, ya siapa lagi (pasangan Muhaimin) kalau bukan Pak Prabowo?" kata Jazilul kepada wartawan di kantor DPP PKB, Senin (19/6/2023).

Baca juga: PKB Yakin Popularitas Muhaimin Iskandar Tak Redup karena Dipingit, Caleg Akan Bekerja

Lebih lanjut, Jazilul kembali memastikan bahwa Muhaimin maju dalam Pemilu 2024, sebagaimana diamanatkan PKB dalam Muktamar Bali pada 2019.

Menurutnya, PKB menutup pintu seandainya ada kandidat lain yang menggeser Muhaimin dari kontestasi menuju kontestasi tahun depan.

"Ya namanya dipingit ya jadi pengantin, dipingit jadi apa? Dipingit ya jadi pengantin. Dipastikan bahwa Pak Muhaimin pengantin," ujar Jazilul.

Ia lantas membantah bahwa keputusan memingit Muhaimin Iskandar ini bentuk tekanan terhadap Prabowo sebagai pentolan koalisi untuk segera menentukan bakal capres-cawapres yang mereka usung.

"Tidak ada menekan-nekan. PKB sesuai dengan mekanisme saja," kata Jazilul.

Baca juga: PDI-P Dekati PKB, Gerindra: Prabowo dan Muhaimin Saling Percaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com