JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tidak mau ambil pusing soal kritikan yang diarahkan ke pemerintah terkait pembangunan jalan tol yang dianggap tak bermanfaat karena berbayar.
Jokowi menyatakan, jika keberatan untuk membayar tarif tol, masyarakat memiliki alternatif dengan berkendara melalui jalan nasional atau jalan provinsi.
"Kita sampai saat ini alhamdulillah sudah bisa membangun 2.040 kilometer jalan tol, tapi ada yang menyampaikan, 'jalan tol itu kan bayar pak'. Ya kalau enggak mau bayar, ya lewat jalan nasional atau jalan provinsi," kata Jokowi di acara 1 Dekade Bara JP di Bogor, Minggu (18/5/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: BBM di Dunia Naik 700 Persen, Jokowi: Di Sini Naik 30 Persen, Demonya Enggak Rampung-rampung
Jokowi menegaskan, jalan tol tetap mendatangkan manfaat meksipun berbayar, karena keberadaannya dapat meningkatkan daya saing dengan negara lain.
"Awal-awal dulu banyak yang menyampaikan apa gunanya infrastruktur? Apa gunanya jalan tol? Nah kalau enggak ada gunanya, negara-negara maju itu enggak ada yang bangun jalan tol," kata dia.
Jokowi menuturkan, dengan adanya jalan tol, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu lebih cepat.
Ia mencontohkan, perjalanan darat dari Jakarta ke Semarang yang dulu memakan waktu 9-10 jam, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu 4-5 jam.
"Kalau negara lain bisa 6 jam, kita masih 12 jam ya ditinggal jauh kita, artinya kecepatan mobilitas barang dan jasa kita kalah, biaya logistik pasti kita kalah," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, di samping jalan tol, pemerintah juga membangun 311.000 kilometer jalan desa selama 9 tahun ini.
Jokowi menuturkan, banyak orang tidak memperhatikan capaian ini, padahal jalan desa diperlukan untuk memudahkan proses distribusi dari desa-desa ke pasar dan berdampak ke harga.
Baca juga: Jokowi: Hampir 10 Tahun Bekerja, yang Paling Berat Menghadapi Covid-19
"Bayangkan kalau jalan di desa, lihat jalan berlubang-lubang, ongkos angkut dari desa menuju ke pasar di kota pasti 3 kali lipat, 4 kali. Kalau jalanannya baik, ya harganya pasti normal dan kecepatan itu ada," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyatakan, pembangunan jalan nasional tak berbayar di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dua kali lebih panjang dibandingkan era Presiden Jokowi.
Hal itu dia sampaikan saat pidato dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Baca juga: Sebentar Lagi Fase Endemi Dimulai, Jokowi: Kalau Kena Covid-19, Bayar
Awalnya, Anies menyebut era Jokowi berhasil membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.
"Pemerintah kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang di periode sebelumnya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang, sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km, itu adalah jalan berbayar," ucap Anies.