Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Siapa Penerus Sekuel Kisah Jokowi Jadi Presiden?

Kompas.com - 16/06/2023, 13:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DARI wali kota Solo yang gemar blusukan, melinting baju, hingga musik metal, membuat Jokowi pernah jadi “media darling”, didaulat jadi gubernur paling elite di Jakarta, hingga berakhir di kursi RI 1. Apakah akan ada sekuel success story-nya?.

Dalam banyak interaksi dan diskusi di ruang medsos, kanal-kanal televisi, perdebatan tentang capres Prabowo Subianto, Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo, mulai melebar kemana-mana, hingga ke “tanding” saling ukur rekam jejak.

Baik buruknya tergantung masing-masing pemilih. Dan dengan sendirinya ukuran-ukuran rekam jejak itu menjadi sangat subjektif.

Dalam konteks iklan, konten medsos berisi dialog interaktif capres dengan publik bisa punya daya tarik yang sangat menarik.

Jika ingin melihat rekam jejak, maka cara cerdasnya adalah dengan melihat, apanya yang mau dinilai—setidaknya kita akan butuh indikator atau ukuran-ukuran agar proporsi jawaban tak sekadar pukul angin, dan bukan juga sekadar mengandalkan nalar tak bertuan, seperti ketika kita berdebat kusir di warkop.

Anies pernah bilang rekam jejak yang dijadikan ukuran adalah karya nyata, bukan sekadar ide atau gagasan, apalagi utopia.

Apakah artinya Anies lebih siap? Seperti katanya juga, bahwa ia akan lebih siap jika harus bertarung gagasan hingga rekam jejak, daripada diajak bertarung keliling Indonesia.

Prabowo dan Ganjar juga memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat riwayat jejaknya masing-masing. Bisa saja disesuaikan dengan konteksnya.

Berbicara tentang personality, dampak dari ide atau gagasan atau dampak dari prestasi kerja yang pernah dilakukannya. Semua punya “ceritanya” masing-masing, dan bisa diadu.

Memang rekam jejak bisa menjadi salah satu alat pengukur kinerja. Jika tokoh yang mau dibandingkan, misalnya Ganjar dan Anies, tentu ukurannya bisa jadi akan lebih mudah.

Apalagi keduanya, Ganjar dan Anies, memiliki rekam jejak selaku gubernur. Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2018-2023 (periode kedua).

Kedua tokoh itu menarik untuk diulik, karena keduanya adalah bacapres RI untuk Pilpres 2024. Anies bacapres dari Partai Nasdem, Ganjar dari PDI Perjuangan.

Publik tentu penasaran dan ingin tahu, paling tidak siapa yang rekam jejaknya patut jadi bahan pertimbangan “lebih menarik”. Di antara keduanya, bisa diukur dari rekam jejak dampak kinerjanya selaku gubernur.

Sementara untuk Prabowo, capres Gerindra ini juga punya segudang rekam jejak yang tak bisa diremehkan.

Paling tidak pengalamannya menjadi petahana capres 3 kali berturut-turut patut menjadi pertimbangan juga. Secara politis Prabowo, minimal punya pengalaman lebih banyak dari Ganjar dan Anies.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com