Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tandatangani Nota Kesepahaman BRIN dan TVRI, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Berakhir di Laci

Kompas.com - 12/06/2023, 21:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar BRIN tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.

Megawati mengatakan, tidak ingin hasil riset itu lantas hanya berakhir dalam laci dan tak digunakan untuk negara.

"Saya kan jengkel, sudah riset malah hasilnya dimasukkan ke laci. 'Bu, saya sudah riset'. 'Mana riset kamu'. Diam saja," kata Megawati dalam pidato sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman antara BRIN dan TVRI, Senin (12/6/2023).

Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pancasila (BPIP) ini tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai oleh negaranya sendiri.

 Baca juga: Megawati ke Panglima TNI: Kalau Ada yang Mau Ambil Negara Kita, Apa Strategimu?

Dalam konteks itulah, Megawati menilai arti penting dari kerja sama antara BRIN dan TVRI yang ditandai dengn penandatanganan nota kesepahaman.

Ia ingin semangat riset oleh anak negeri bisa disebarkan dan diseminasikan lewat media massa yang menjangkau seluruh Indonesia.

"Untuk itu saya ingin mengembalikan TVRI bekerja sama dengan BRIN ini, itu saya selalu bilang seperti api nan tak kunjung padam," tutur Megawati.

Presiden kelima RI ini juga meminta jajarannya di BRIN untuk sensitif dalam melihat berbagai persoalan di Indonesia.

Megawati menganggap periset di BRIN sudah banyak sehingga harus diberdayakan demi kemajuan Indonesia.

 Baca juga: Megawati Cerita Dirinya Bisa Bolak-balik Masuk Korsel dan Korut

Megawati lantas mengaku sudah mengingatkan Kepala BRIN Tri Handoko untuk hal tersebut.

"Bayangkan di BRIN, Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu kita periset. Dulu ke mana ya? Masa enggak bisa gitu loh," kata Megawati.

Ketua Umum PDI-P ini menyampaikan, kini di BRIN sudah ada suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna.

Megawati mengungkapkan bahwa badan tersebut untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.

"Banyak anak-anak muda kita, loh, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, loh. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretariat Negara) untuk mengajarkan untuk mengertikan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda itu karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan," ujarnya.

Sebagai informasi, hadir dalam acara ini, Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno, Kepala BRIN Tri Handoko, mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, dan Ketua Fraksi PDI-P DPR sekaligus anggota Komisi I DPR Utut Adianto.

Baca juga: Kesal Lihat PNS Kerja Lamban, Megawati: Maaf Ya, Rasanya Pengin Gebuk...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com