Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati ke Panglima TNI: Kalau Ada yang Mau Ambil Negara Kita, Apa Strategimu?

Kompas.com - 12/06/2023, 20:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menjaga pertahanan Indonesia dalam situasi apa pun. Ia juga mengingatkan potensi perang di Indonesia.

Megawati tidak ingin TNI terlarut dalam zona nyaman karena tak ada perang. Ia lantas mencontohkan bagaimana Rusia dan Ukraina masih terlibat peperangan.

"Kalau meskipun ini dunia dalam keadaan damai. Tapi, kalau ada orang yang mau ambil negeri kita kembali, apa strategi mu? Saya bisa ngomong seperti ini karena saya pernah panglima tertinggi, boleh saya buka suara," kata Megawati dalam pidato sambutannya di acara penandatanganan antara BRIN dan TVRI, di Gedung TVRI, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Megawati mengatakan, hal ini perlu diingatkannya demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Supaya jaga-jaga lho, supaya ntar gimana caranya. Wah, panik semua rakyatnya, enggak diajari, panik semua," ujarnya.

Lebih lanjut, Megawati menilai soal tidak siapnya anak-anak muda di Ukraina ketika negaranya dilanda perang.

Oleh sebab itu, Presiden kelima RI ini tak ingin anak-anak muda Indonesia tak siap jika negaranya terlibat konflik dengan negara lain.

"Ini contoh soal, jangan saya di-bully, karena itu kejadian, yang namanya Rusia-Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba kan, kasihan kan Ukraina, tapi kenapa? Karena enggak bisa mikir dia. Enggak bisa mikirnya kenapa?" kata Megawati.

Baca juga: Megawati Ungkap Percakapan 6 Ketua Umum Partai Parpol dengan Jokowi Awal Mei

"Ya itu (Ukraina) kan dulu bagian dari Rusia, USSR. Nah, sama Rusia kemudian disuruh berdiri sendiri karena waktu saya ketemu Presiden Putin beliau bilang, 'Iya, biar mereka mandiri, karena kalau tidak mereka bergantung pada Rusia'. Oh, ku bilang keren, iya lho," ujarnya lagi.

Kemudian, Megawati tidak bisa membayangkan apabila Indonesia diserang negara lain.

Apalagi, menurutnya, peralatan perang yang dimiliki Indonesia masih belum diperbarui.

"Nah kalau kita tiba-tiba di-deng (tembak) gitu, kayak apa ya? Saya enggak bisa bayangin. Masa kita mau pakai senjata-senjata yang menurut saya sudah tidak update lagi, sudah tidak proper. Coba gimana kalau Republik ini tidak dijaga," kata Ketua Umum PDI-P ini.

Baca juga: PAN Ungkap Reaksi Megawati Saat Zulhas Ajukan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com