Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pemerkosaan ABG 16 Tahun Disebut Persetubuhan, Kompolnas: Polisi Serba Salah

Kompas.com - 02/06/2023, 13:40 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto menilai, polisi serba salah saat mengungkap kasus anak usia 16 tahun yang diperkosa 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho menyebut kasus itu sebagai kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur, bukan pemerkosaan. Pada saat menyampaikan keterangan kepada publik, Agus turut membeberkan kronologi dan alasan mengapa kasus itu dinilai sebagai kasus persetubuhan.

Menurut Benny, ada prosedur yang harus dilakukan aparat kepolisian ketika menangani kasus yang korbannya anak di bawah umur. Mulai dari proses menerima laporan, pendampingan, perlindungan, pemeriksaan hingga persidangan.

Baca juga: Sebut ABG 16 Tahun Diperkosa 11 Pria sebagai Kasus Persetubuhan, Kapolda Sulteng Disentil Kurang Piknik

"Memang serba salah apabila dalam rilis dijelaskan secara terbuka dan detail modus operandinya (diungkap), karena ada sisi yang bisa menyudutkan korban," ujar Benny saat dimintai konfirmasi, Jumat (2/6/2023).

Modus operandi, kata purnawirawan polisi bintang dua itu, memang perlu dijelaskan guna mengedukasi publik serta membangun kewaspadaan para orang tua dan anak-anak.

Dalam kasus berbeda, Benny mencontohkan, terungkapnya kasus prostitusi di sekolah usai guru memeriksa isi handphone murid-muridnya.

Setelah pesan singkat dicek, terungkap bahwa ada pesan yang ternyata terkait dengan pihak yang diduga mengeksploitasi anak.

Baca juga: Tolak Kasus ABG di Sulteng Disebut Persetubuhan, Pemerhati Anak: Kalau Korbannya Anak, Tetap Pemerkosaan

Benny pun menyayangkan maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak yang kian serius dan terus bertambah dari waktu ke waktu.

Untuk itu, kata Benny, Kompolnas telah melakukan penelitian tentang pembangunan bank data DNA Forensik Kriminal Polri bekerja sama dengan Puslabfor Polri dan Pusdokkes Polri.

"Mudah-mudahan bank data DNA ini bisa segera terwujud sesuai dengan kemampuan dukungan anggaran pemerintah, karena hal ini menjadi kebutuhan yang mendesak," tuturnya.

Menurut dia, banyak kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang sulit diungkap karena minim saksi. Benny menilai bank data DNA adalah salah satu solusi untuk mengungkap kasus-kasus seperti itu.

Baca juga: Kondisi Terkini Anak 16 Tahun Korban Perkosaan di Parimo Sulteng, Dokter Akan Angkat Rahim Korban

"Oleh sebab itu, perlu dukungan secara scientific crime investigation, salah satunya pemeriksaan DNA. Banyak kasus yang belum terungkap karena tidak adanya DNA pembanding, seperti kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang," imbuh Benny.

Sebelumnya, kasus pemerkosaan terhadap RO (16) di Parigi Moutong terungkap setelah korban dan ibunya melapor ke aparat kepolisian pada Januari 2023.

RO diduga menjadi korban pemerkosaan 11 pria dalam kurun April 2022 hingga Januari 2023. Pelaku terdiri atas guru sekola dasar, kepala desa, petani, wiraswasta, pengangguran, hingga seorang anggota Brimob.

Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengungkap, kasus ini disebut sebagai persetubuhan anak di bawah umur, bukan pemerkosaan. Alasannya, tindakan para tersangka tidak dilakukan secara paksa melainkan ada bujuk rayuan dan iming-iming.

Baca juga: Saat Polisi Sebut Anak 16 Tahun Diperkosa 11 Pria Kasus Persetubuhan di Bawah Umur

"Tindakan para tersangka dilakukan sendiri-sendiri, tidak secara paksa melainkan ada bujuk rayuan dan iming-iming bahkan dijanjikan menikah," jelas Agus.

Ia menambahkan, korban melapor ke Polres Parigi Moutong pada Januari 2023 lalu setelah mengalami sakit pada bagian perut.

Korban menyampaikan bahwa tindakan para tersangka dilakukan di tempat yang berbeda-beda selama 10 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com