Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anak Polisi Tak Pernah Minta Maaf kepada Korban yang Ditabraknya...

Kompas.com - 17/05/2023, 08:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah hal baru terungkap dalam kasus kecelakaan di Cijantung, Jakarta Timur, yang melibatkan seorang anak polisi berinisial ARP.

Kecelakaan ini terjadi di Jalan RA Fadillah pada 2 Juli 2022 dini hari.

Korbannya mencakup satu keluarga yang terdiri dari Giuseppe dan kedua orangtuanya.

Salah satu yang terungkap adalah ARP tidak pernah meminta maaf kepada para korban yang ditabraknya.

"Enggak ada basa-basi, nanya kondisi, dan lain-lain. Minta maaf dan ajak ngobrol enggak ada," ucap Giuseppe kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Anak Polisi Tak Pernah Minta Maaf ke Satu Keluarga yang Ditabraknya di Cijantung

Giuseppe ditabrak saat memperbaiki mobil orangtuanya yang mogok di tepi kanan jalan.

Pada saat itu, ARP mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak Giuseppe dan orangtuanya sampai terpental.

Korban segera dilarikan ke RSUD Pasar Rebo untuk penanganan pertama, lalu Giuseppe dirujuk ke beberapa rumah sakit karena mengalami luka berat.

Giuseppe menceritakan, keluarganya dan ARP sudah menghadiri olah tempat kejadian perkara (TKP) pada 24 November 2022 setelah pemeriksaan berlangsung.

Kala itu, Giuseppe menghadiri olah TKP menggunakan alat walker kaki empat. ARP menghampirinya untuk bersalaman.

Namun, ARP tidak mengatakan sepatah atau dua patah kata, termasuk permintaan maaf.

Tak hadir dalam mediasi

ARP juga disebut tidak pernah dihadirkan dalam mediasi bersama Giuseppe sekeluarga.

Mediasi pertama telah dilakukan pada 8 Juli 2022 untuk membahas pernyataan ibu ARP soal penggantian biaya rumah sakit.

"Pas mediasi sebelum saya buat laporan, saat 8 Juli 2022, itu ARP enggak ada. Cuma bapak, ibu, sama enggak tahu siapa, tapi mungkin kuasa hukum mereka," ujar Giuseppe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com