Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Arah Koalisi Golkar Jelang 2024, Akankah 2014 Terulang?

Kompas.com - 13/05/2023, 09:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib Partai Golkar satu tahun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi teka-teki setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terancam bubar dan rencana membentuk koalisi besar seolah bertepuk sebelah tangan.

KIB yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini di ambang bubar setelah PPP memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Romy menyatakan, KIB otomatis bakal bubar jika tidak segera menemui titik temu soal calon presiden yang bakal diusung.

"Nah tentu kalau dilihat di situ, selalu saya katakan apakah KIB itu bubar atau tidak, kapan KIB ini akan bubar? KIB akan bubar atau auto bubar, mana kala Golkar atau PAN tidak mengikuti PPP," kata Romy dalam acara Gaspol! Kompas.com, yang ditayangkan di YouTube, Rabu (10/5/2023) malam.

Baca juga: Kursi di DPR Dinilai Bisa Jadi Senjata Golkar Lobi Prabowo supaya PKB Melunak

Untuk diketahui, hingga saat ini Golkar masih bersikukuh mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, untuk maju sebagai calon presiden.

Sementara Romy menyebutkan, terbuka peluang bahwa PAN bakal mengikuti jejak PPP dan PDI Perjuangan mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Menurut dia, sinyal PAN bakal mengusung Ganjar sudah kuat karena Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pernah melempar wacana menduetkan Ganjar dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Saat Golkar di Simpang Jalan Mencari Kawan Koalisi Menuju 2024...

"Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) sudah menyebut berkali-kali, Ganjar-Erick, Ganjar-Erick, malah sudah satu paket. Ya kan lengkap," ujar Romy.

"Artinya tidak berlebihan kalau kami berasumsi moga-moga PAN bergabung dengan PDI-P PPP," imbuh dia.

Bila hal itu terwujud, maka Golkar bakal ditinggal oleh PAN dan PPP yang akan membentuk koalisi baru bersama PDI-P untuk mengusung Ganjar.

Zulhas, sapaan Zulkifli, tidak memungkiri ada isu yang menyebut kader PAN cenderung ingin mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Namun, ia mengingatkan bahwa dinamika politik masih terus berjalan hingga hari terakhir pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.

"Ya nanti kita lihat lagi berproses pelan-pelan. Ya jangan lupa dulu (pilpres 2019) Wapres itu pendaftaran terakhir kan? Jadi sabar aja. Hari ini bisa beda dengan besok, besok bisa beda dengan lusa," ujar Zulhas di kantor KPU, Jumat (12/5/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Zulhas pun menyebutkan masa depan KIB yang dikabarkan sedang goyah akan menemukan titik terang dalam waktu dekat.

"Mengenai koalisi sekarang berproses. Memang, saya tidak suka bicara dan tidak suka pertemuan-pertemuan yang dipublikasikan sampai waktunya jelas," ujar Zulhas.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com