Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Disarankan Semakin Rajin Sosialisasi Buat Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 08/05/2023, 19:25 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, dinilai perlu meningkatkan konsolidasi dan koordinasi di antara ketiga partai pengusungnya, serta rajin mengunjungi wilayah buat meningkatkan elektabilitas menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Penguatan jaringan guna memperkuat koordinasi ketiga partai politik itu dari tingkat pusat hingga daerah, serta tentu saja juga rencana sosialisasi politik dengan mengunjungi daerah-daerah untuk meningkatkan popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu," kata peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, dalam pernyataannya yang dikutip pada Senin (8/5/2023).

Menurut Bawono, Anies patut melakukan konsolidasi internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan sosialisasi karena tingkat popularitasnya dinilai belum maksimal.

Baca juga: Anies Saat Pidato di Depan Relawan: Puji Jokowi Soal Tol hingga Klaim Punya Rekam Jejak Baik

"Berdasarkan data survei terakhir Indikator Politik, tingkat popularitas Anies Baswedan belum mencapai angka 90 persen sehingga intensitas safari politik mengelilingi Indonesia harus kian ditingkatkan," ujar Bawono.

Di sisi lain, kata Bawono, hal itu memperlihatkan masih terdapat ruang cukup besar bagi Anies buat memperbaiki proses sosialisasi dan terhadap sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Dengan meningkatkan popularitas diri tentu juga akan memperluas kemungkinan untuk disukai pemilih. Apabila telah disukai otomatis akan dipilih sehingga tentu saja berujung pada peningkatan elektabilitas. Apalagi di survei beberapa bulan terakhir ini elektabilitas Anies cukup tertekan seiring kenaikan approval rating presiden," ujar Bawono.

Sebelumnya diberitakan, Anies mengingatkan para relawannya untuk tidak meremehkan para pesaingnya menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Baca juga: Anies Minta Negara Tak Intervensi Pilihan Rakyat: Kalau Sampai Pengaruhi, Itu Pelecehan

Saat ini terdapat 2 tokoh yang bakal bersaing dengan Anies menjelang Pilpres 2024. Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo.

"Saya berkali-kali katakan bahwa relawan itu pribadi-pribadi mulia. Relawan tidak dibayar bukan karena tak bernilai, tapi karena tak ternilai harganya," ujar Anies dalam pidato politiknya saat menghadiri acara relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Anies mengatakan, mereka ingin agar perjuangan ke depan dalam rangka meluruskan jalan yang sudah ada. Namun, dalam meluruskan jalan ini, Anies menyebut mereka harus melalui kompetisi terlebih dahulu, mulai dari kompetisi gagasan, kompetisi rencana, hingga kompetisi rekam jejak.

Baca juga: Anies Puji Jokowi soal Pembangunan Jalan Tol, tapi Kritik Subsidi Mobil Listrik

Di momen inilah Anies menyadari kalau dirinya akan berhadapan dengan lawan yang kuat di Pilpres 2024.

"Dan dalam kompetisi ini kita akan berhadapan dengan lawan yang memiliki sumber daya yang luar biasa besar. Lawan yang memiliki kekuatan yang sangat besar, lawan yang bisa mendominasi," tuturnya.

"Tapi kita yakin niat baik bersama orang baik, tujuan baik, Insyaallah Allah bukakan pintu-pintu keberhasilan," sambung Anies.

Anies menegaskan pihaknya tidak pernah gentar terhadap urusan material. Dia mengatakan mereka akan menerjunkan kekuatan spiritual yang dimiliki untuk meraih apa yang dijanjikan oleh Republik Indonesia.

Baca juga: Anies Anggap Masukan Luhut soal Cawapres Tak Urgent dan Tidak Penting

"Ini bukan tentang satu orang. Ini bukan tentang satu partai. Ini adalah nasib masa depan bangsa kita dan anak-anak dari bangsa kita," imbuhnya.

(Penulis : Adhyasta Dirgantara | Editor : Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com