Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Tunggu Instruksi Jokowi soal Capres yang Akan Didukung di Pilpres 2024

Kompas.com - 08/05/2023, 16:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam panitia Musyawarah Rakyat (Musra) menyatakan bakal menuruti instruksi Jokowi terkait calon presiden (capres) yang akan didukung pada Pilpres 2024.

Penanggung Jawab Musra Budi Arie Setiadi mengklaim, organisasi-organisasi pendukung Jokowi tidak terpengaruh oleh sikap sejumlah partai yang sudah mendeklarasikan tokoh-tokoh tertentu sebagai capres.

"Bahwa partai A sudah mencalonkan, partai B sudah mencalonkan, kita ikut Jokowi karena kita relawan Jokowi. Kalau relawan Jokowi, ya harus ikut perintah Jokowi dong," kata Budi Arie dalam konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Budi Arie mengatakan, Musra yang digelar di seluruh provinsi se-Indonesia memang bertujuan untuk menjaring nama-nama yang berpotensi menjadi capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Acara Puncak Musra Digelar di Istora Senayan pada 14 Mei, Jokowi Dijadwalkan Hadir

Namun, Budi Arie mengatakan, arah politik para relawan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang akan berpulang pada keputusan Jokowi.

Ia mengungkapkan, Jokowi dijadwalkan akan menyampaikan instruksi tersebut dalam acara puncak Musra yang digelar di Istora Senayan pada Minggu (14/5/2023) akhir pekan ini.

"Kita tungggu bersama apa yang akan diperintahkan oleh Pak Jokowi kepada kami semua di acara puncak Musra," ujar Budi Arie.

Ketua Dewan Pengarah Musra, Andi Gani Nena Wea menambahkan bahwa ada sejumlah nama yang masuk bursa capres versi Musra, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.

Sedangkan nama-nama yang masuk bursa cawapres adalah Mahfud MD, Moeldoko, Arsjad Rasjid, dan Sandiaga Uno.

"Semua nama ini kami akan serahkan dan diputuskan oleh Presiden Jokowi, kami hanya menyerahkan," kata Andi Gani.

Baca juga: Ganjar, Prabowo, dan Airlangga Masuk Bursa Capres Versi Musra, tapi Keputusan di Tangan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com