Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bilang Usulkan Cawapres Anies ke Surya Paloh, Nasdem Membantah

Kompas.com - 08/05/2023, 13:47 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengaku telah memberikan usulan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan pada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Menurutnya, yang hadir dalam pertemuan antara Luhut dan Surya Paloh di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023) pekan lalu, sama sekali tak ada mengusulkan nama seseorang untuk menjadi cawapres pendamping Anies.

“Enggak ada itu ngasih nama. Confirm enggak ada. Saya itu disamping, orang saya dengar dialeknya,” ujar Sugeng dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Sugeng kemudian menceritakan memang keduanya sempat membahas soal figur cawapres.

Baca juga: Saat Surya Paloh, JK dan Anies Minta Jokowi Netral dan Negara Tak Intervensi Pilpres 2024

 

Saat itu, justru Luhut yang bertanya pada Surya Paloh tentang siapa pendamping yang disiapkan menemani Anies dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“(Luhut) menanyakan siapa calon wapresnya? Kemudian, dijawab dengan pertanyaan balik oleh Surya,'menurut Bung siapa?’” kata Sugeng.

Ia mengatakan, Luhut hanya diam saja ketika mendapatkan pertanyaan balik dari Surya Paloh.

Kemudian, Surya Paloh hanya menjawab bahwa Anies dan Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah mempunyai lima kandidat cawapres.

“Jadi tidak benar kalau seolah-olah pertemuan itu menggiring Luhut menitipkan nama calon wapres. Itu saya membantah,” ujarnya lagi.

Baca juga: Luhut Mengaku Beri Masukan pada Surya Paloh soal Bakal Cawapres Anies

Diketahui, Luhut sempat mengklaim telah memberikan usulan nama cawapres pada Surya Paloh. Ia mengaku justru Paloh yang meminta masukan darinya.

“Pak Surya tanya, ya saya jawab. Ya kan saya ditanya, ya saya jawab. Saya enggak perlu cerita (figur cawapresnya) siapa,” kata Luhut pascapertemuan.

Di sisi lain, Anies merasa usulan dari Luhut itu tidak penting. Sebab, setelah pertemuan itu, Surya Paloh sampai saat ini belum mengajaknya untuk bertemu membahas soal usulan cawapres.

“Kalau tidak langsung disampaikan, berarti tidak urgent dan tidak penting,” ujar Anies dalam jumpa pers usai menghadiri acara relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Cawapres Anies Diumumkan Juli 2023, Lima Kandidat Sudah Lakukan Komunikasi Informal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com