JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta prajuritnya agar tidak mudah terprovokasi sehingga bisa memicu bentrok dengan personel Polri.
Hal itu disampaikan Yudo saat memimpin apel khusus Halal Bihalal Tahun 2023 yang diikuti perwira tinggi, perwira menengah, bintara, tamtama serta seluruh aparatur sipil negara (ASN) Mabes TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023).
“Para prajurit dan PNS TNI jangan terpancing dengan isu-isu negatif yang dimunculkan kembali untuk memberikan provokasi pada TNI supaya bentrok dengan Polri,” kata Yudo dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa petang.
Baca juga: Soroti Konflik Militer-Paramiliter di Sudan, Panglima TNI: Jangan Sampai Terjadi di Indonesia...
Yudo mengingatkan bahwa kekuatan, persatuan, dan kesatuan negara diperkuat oleh TNI-Polri.
“Kuncinya pada TNI-Polri. Kalau TNI-Polri sudah dipecah-pecah, akan menjadi ancaman kita bersama dan awal dari kehancuran,” ujar Yudo.
Yudo mengatakan, negara yang kuat karena TNI-Polri yang kuat pula.
Ia mengatakan bahwa TNI diciptakan untuk rakyat dan untuk membela rakyat.
“Jangan terpancing dengan provokasi-provokasi di media sosial yang membuat emosi pribadi ke hal-hal yang sifatnya pribadi atau individu,” kata Yudo.
Baca juga: Lima Hari Jalankan Misi, Pesawat Boeing 737 TNI AU Evakuasi 344 WNI dan 15 WNA dari Sudan
Sebelumnya, Yudo mengatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih yang tertinggi untuk saat ini. Oleh karena itu harus dijaga.
“Kejadian bentrok, arogansi, dan emosi yang diawali hal sepele akan menyakiti hati rakyat dan akan memengaruhi kepercayaan rakyat,” ujar Yudo dalam pengarahannya kepada jajaran di Wisma A. Yani, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Penegasan Yudo itu dilatarbelakangi dengan adanya kejadian yang mengganggu sinergi TNI-Polri belakangan ini.
Diketahui, terjadi bentrokan antara TNI dan Polri usai pertandingan final futsal di GOR Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (19/4/2023).
Lalu disusul peristiwa penyerangan yang terjadi di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Kamis, (27/4/2023), sekira pukul 01.45 WITA. Penyerangan diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Masyarakat juga kembali dihadapkan arogansi TNI, yakni saat anggota Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 471 Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) menendang motor seorang perempuan membonceng anak di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (24/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.