JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) TNI menutup misi kemanusiaan dengan total mengevakuasi 344 warga negara Indonesia (WNI) dan 15 warga negara asing (WNA) dari daerah konflik di Sudan.
Pemulangan tahap ketiga (75 WNI) telah selesai dan mereka tiba menggunakan pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (1/5/2023).
Sedangkan para WNA yang terdiri dari warga Bangladesh, Filipina, Australia dan Sudan, dievakuasi dalam empat sorties penerbangan rute Jeddah-Port Sudan-Jeddah.
“Selama lima hari menjalankan misi, tim evakuasi dan pesawat A-7305 telah berhasil mengevakuasi 344 WNI dan 15 WNA,” kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Menlu Retno: Total 949 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan
Fadjar turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim evakuasi WNI di Sudan.
Dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI, kedatangan para WNI pada Senin kemarin merupakan pemulangan tahap ketiga evakuasi WNI di Sudan, sekaligus menutup seluruh proses evakuasi.
"Sebanyak 75 WNI dari Sudan telah kembali ke Tanah Air menggunakan pesawat TNI AU. Sebagian besar yang dievakuasi merupakan pelajar dan tiga di antaranya PMI (Pekerja Migran Indonesia)," tulis Kemenlu dalam siaran pers, Senin kemarin.
Adapun total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju Indonesia mencapai 823 orang, yang terdiri dari 555 laki-laki dan 268 perempuan.
WNI yang telah dipulangkan ke Tanah Air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca juga: 75 WNI Ikut Pemulangan Tahap 3 dari Sudan, Total Sudah 823 Orang Sudah Kembali ke RI
Hal ini dilakukan untuk menjalani penanganan lebih lanjut oleh kementerian/lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Diketahui, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces atau Angkatan Bersenjata Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terjadi pada 15 April.
Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April .
Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.