JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta jajarannya agar terus menjaga kepercayaan negara dan masyarakat terhadap TNI.
Pesan itu disampaikan Yudo dalam pengarahannya ke pejabat utama Mabes TNI, pejabat utama mabes angkatan dan segenap panglima atau komandan komando utama di ruang Wisma A. Yani, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Yudo mengatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih tinggi. Oleh karena itu, perlu dijaga.
“Pertahankan kepercayaan rakyat yang saat ini masih tertinggi terhadap TNI,” kata Yudo, dalam siaran Pusat Penerangan TNI, Senin petang.
Baca juga: Bentrokan TNI dan Polri di Kupang, 10 Saksi Diperiksa
“Pedomani dalam tugas agar tegas, tidak arogan dan humanis. Keberhasilan sinergi TNI dan Polri yang menjadi sejarah baik, jangan dikotori oleh oknum atas kejadian akibat arogansi dan tidak taat hukum,” ujar Yudo.
Penegasan Yudo itu dilatarbelakangi adanya kejadian yang mengganggu sinergi antara TNI-Polri beberapa waktu terakhir ini.
Diketahui, terjadi bentrokan antara TNI dan Polri usai pertandingan final futsal di GOR Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (19/4/2023).
Lalu disusul peristiwa penyerangan yang terjadi di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Kamis, (27/4/2023), sekira pukul 01.45 WITA. Penyerangan diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa-peristiwa seperti itu, kata Yudo, apabila tidak bisa diatasi akan merugikan TNI.
Yudo juga mengatakan, kepercayaan negara dan masyarakat terhadap TNI perlu dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Panglima TNI: Jangan Dipelesetkan, Siaga Tempur Bukan Operasi Militer
“Negara dan rakyat telah mempercayakan keutuhan dan kedaulatan negara kepada TNI, perlu dipertanggungjawabkan dengan tugas TNI yang maksimal dan jangan digoyahkan oleh oknum-oknum dengan perilaku karena hati yang pongah,” kata Yudo.
Yudo menyebutkan, kejadian seperti bentrok, arogansi, dan emosi yang diawali hal sepele akan menyakiti hati dan memengaruhi kepercayaan rakyat.
Pada akhir pengarahannya, Yudo memberikan penekanan agar seluruh prajurit TNI profesional dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
“Pimpinan satuan jajaran TNI agar terus mempertajam rantai komando dengan tidak mudah terprovokasi, tegakan reward dan punishment, laksanakan pengawasan melekat (waskat) dan cegah, deteksi dini serta laporkan ke komando atas,” kata Yudo.
Baca juga: Wapres Kumpulkan Menteri, Panglima TNI, dan Kapolri Bahas Kondisi Papua
“Libatkan dinas hukum agar prajurit melek hukum. Bina, bimbing, arahkan prajurit agar memiliki jiwa korsa positif. Jaga soliditas TNI-Polri dan instansi lainya,” ujar Yudo lagi.
Dalam pengarahan itu, Yudo turut didampingi tiga kepala staf, yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.