Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Terbuka Golkar Gabung KIR, tapi Ingatkan soal Aturan Penentuan Capres-Cawapres

Kompas.com - 28/04/2023, 14:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terbuka untuk partai politik lain, termasuk Partai Golkar, yang ingin bergabung ke koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda saat ditanya mengenai kode merapatnya Partai Golkar ke koalisi Gerindra-PKB apabila PAN dan PPP memutuskan keluar dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ya prinsipnya, karena itu menjadi bagian dari diktum piagam kerja sama ya bahwa kita ada rencana untuk memperluas koalisi," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Akan tetapi, Huda mengingatkan bahwa Golkar atau partai politik lain yang hendak bergabung harus menyadari aturan main di KIR.

Baca juga: Apresiasi Keputusan PPP Usung Ganjar, Golkar: KIB Tak Campuri Internal Masing-masing

Aturan main yang dimaksud adalah tidak mengubah konfigurasi penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diserahkan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Tentu bagi PKB Gerindra, apapun partai mana pun yang bergabung, tentu tidak mengubah konfigurasi menyangkut soal capres cawapres," ujarnya.

Dalam arti, menurut Huda, Golkar maupun partai politik lain wajib menaati bahwa penetapan capres dan cawapres ada di tangan Muhaimin Iskandar dan Prabowo.

"Persis, karena itu mandat dari piagamnya (koalisi PKB-Gerindra). Begitu menyangkut capres cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan beliau berdua dan kebetulan dua-duanya kan mencalonkan diri," kata Huda.

Baca juga: Ke Rumah Prabowo Sore Ini, Cak Imin Akan Bahas Masa Depan Koalisi PKB-Gerindra

Ketua Komisi X DPR ini menyakini bahwa aturan itu tidak menyulitkan proses penetapan capres dan cawapres apabila Golkar bergabung dengan KIR.

Pasalnya, Huda menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memahami aturan tersebut.

Perlu diketahui, Airlangga juga didorong Golkar maju sebagai capres 2024, sama seperti Gerindra mendukung Prabowo dan PKB mendukung Muhaimin Iskandar.

"Tentu semangatnya kan, Pak Airlangga juga pasti menghargai dan menghormati apa yang sudah menjadi kesepakatan PKB Gerindra. Saya kira beliau gabung juga pasti mempertimbangkan itu," ujar Huda.

Baca juga: Golkar Tak Merasa Ditinggalkan PPP yang Telah Usung Ganjar sebagai Capres

Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar melempar sinyal bakal merapat ke Partai Gerindra yang kini sudah berkoalisi dengan PKB.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya ketika ditanya arah partainya setelah PAN dan PPP memberikan sinyal merapat ke PDI-P pasca penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Golkar sendiri akan ke mana? Saya rasa pertemuan AH (Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto) dan ARB (Aburizal Bakrie) dengan Prabowo (Ketum Gerindra) beberapa hari lalu bisa dijadikan indikasi arah politik ke depan," kata Tantowi kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com