Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tak Merasa Ditinggalkan PPP yang Telah Usung Ganjar sebagai Capres

Kompas.com - 28/04/2023, 09:13 WIB
Tatang Guritno,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya tak merasa ditinggalkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Pasalnya, saat ini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN) belum mencapai kesepakatan akhir siapa figur yang akan diusung sebagai capres.

“Enggak (merasa ditinggal), biasa-biasa saja. Kan harus masing-masing parpol ada mekanisme sendiri,” ujar Airlangga di rumah dinasnya, Kompleks Kementerian, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023) malam.

Baca juga: Airlangga Klaim Belum Bahas dengan Prabowo Soal Opsi Jadi Cawapres Ganjar

Airlangga, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono melakukan pertemuan kurang lebih selama satu jam.

Dalam komunikasi tersebut, Mardiono disebut menyampaikan isi dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V PPP kepada dua koleganya.

“Seperti yang dilakukan hari ini, kan kami menerima apa yang disampaikan oleh Pak Mardiono di dalam forum KIB,” sebut dia.

Airlangga mengungkapkan, selain pembahasan di internal, KIB juga akan membangun komunikasi terkait penjajakan koalisi besar.

“Sehingga dengan demikian situasi semuanya masih terbuka. Opsi masih terbuka,” imbuh dia.

Baca juga: Siapa Cawapres yang Cocok Mendampingi Ganjar Pranowo?

Diketahui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berharap para ketua umum parpol yang tengah menjajaki pembentukan koalisi besar dapat segera diajak berkumpul oleh Presiden Joko Widodo.

KIB tengah berupaya membentuk koalisi tersebut bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam pandangan Zulhas, proses pengusungan Ganjar sebagai capres yang dilakukan PPP akan dibahas lebih intensif di KIB.

“Masing-masing partai itu mungkin bisa sama, bisa tidak. Baru kita berembuk apakah bisa ada kesepakatan, apakah tidak pada akhirnya. Nanti masih panjang perjalannya ini KIB,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com