Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Diduga Bakal Merapat ke PPP, Pengamat: Ajukan Proposal Jadi Cawapres Ganjar

Kompas.com - 25/04/2023, 17:16 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno diduga akan merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah resmi pamit dari Partai Gerindra.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai perpindahan itu bertujuan untuk mengincar kursi calon wakil presiden (cawapres).

Umam mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bakal lebih leluasa untuk mengincar jabatan bakal RI-2 menemani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang telah diusung oleh PDI-P sebagai calon (capres).

“Dengan berada di PPP, Sandi akan lebih leluasa mengajukan proposal sebagai cawapres mendampingi capres Ganjar dari PDI-P. Mengingat, PDI-P sendiri membutuhkan back up kekuatan politik islam moderat,” ujar Umam pada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Mardiono Sebut Ganjar Cocok dengan Sandiaga, PDI-P: Kami Hormati Pendapat Itu

Menurut Umam, langkah politik Sandiaga Uno untuk meninggalkan Gerindra bukan kali ini saja terjadi. Pada 2018 lalu, Sandiaga pernah angkat kaki dari Gerindra untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pasalnya, kala itu dua partai politik (parpol) koalisi Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin Sandiaga menjadi maju sebagai cawapres Prabowo sebagai pihak independen.

Bagi Umam, bukan tak mungkin Sandiaga Uno bakal kembali lagi ke Gerindra jika upayanya untuk mengikuti Pilpres 2024 gagal atau mengalami kekalahan.

“Bukan tidak mungkin Sandi akan kembali ke Gerindra untuk menargetkan posisi Ketua Umum Gerindra pasca Prabowo lengser yang hingga saat ini belum jelas petanya, siapa pihak yang dipersiapkan Prabowo sebagai penggantinya,” kata Umam.

Baca juga: Sebut 7 Nama Cocok Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi: Ada Erick Thohir, Sandiaga Uno, Prabowo

Umam mengungkapkan, Sandiaga Uno selama ini dikenal sebagai politisi yang memiliki logistik cukup besar. Situasi itu membuatnya sering melakukan manuver politik yang tak bisa dikendalikan oleh elite hingga pimpinan parpol.

“Sandi ingin menikmati kemerdekaannya sendiri dengan leluasa bergerak sesuai dengan selera dan agenda kepentingannya sendiri. Mapannya kekuatan logistik Sandi itulah yang kemudian membentuk pola permainan politiknya yang cenderung self-sentric dan cenderung bercorak transaksional,” ujarnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Sandiaga Uno sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.

Namun, Sandiaga enggan mengomentari pernyataan itu. Ia menganggap hanya pimpinan parpol yang berhak merespons pernyataan Jokowi tersebut. Sebab, ketentuan pengusungan capres-cawapres berada di tangan parpol.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku sepakat dengan penilaian Jokowi.

“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” kata Mardiono pasca menerima kunjungan empat mata dari Sandiaga di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Baca juga: Gerindra Tak Gentar Lawan Sandiaga Uno jika Maju Jadi Kompetitor Prabowo di Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com