Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Tak Gentar Lawan Sandiaga Uno jika Maju Jadi Kompetitor Prabowo di Pilpres 2024

Kompas.com - 24/04/2023, 15:44 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku pihaknya akan melawan Sandiaga Uno jika akhirnya maju sebagai kompetitor Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Muzani merespons sikap Sandiaga Uno yang memutuskan untuk hengkang dari Partai Gerindra.

“Kita akan kalahkan Sandi, diposisi apa pun, calon presiden mana pun, kita akan kalahkan itu,” ujar Muzani di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).

Menurutnya, Partai Gerindra sudah berulang kali menghadapi situasi seperti saat ini, yaitu berkontestasi dengan mantan rekan sendiri.

Baca juga: Sempat Minta Sandiaga Uno Tak Pergi dari Gerindra, Muzani: Jangan Tinggalkan Prabowo

Muzani menilai para kader Gerindra akan semakin bersemangat jika Sandiaga Uno akhirnya memilih untuk maju sebagai capres atau cawapres dari kubu yang berseberangan dengan Prabowo.

“Jika itu yang terjadi, maka seluruh kader Gerindra akan siap, berjuang all out untuk memenangkan Prabowo Presiden 2024,” katanya.

Ia pun menganggap bahwa sikap Sandiaga tak mencerminkan penghormatannya pada Prabowo yang dianggap sebagai mentor.

Bagi Muzani, keputusan Sandiaga Uno tak patut dicontoh oleh kader Gerindra lainnya.

“Orang masuk keluar partai sudah biasa, orang berpindah partai sudah biasa, tapi ketika loncatan itu dimaksudkan untuk menggapai posisi-posisi baru, karena di posisi lama tidak merasa mendapatkan seperti yang diharapkan, tentu itu bukan bentuk syukur dan terima kasih yang ditunjukan selama ini,” ujarnya.

Baca juga: Kecewa dengan Keputusan Sandiaga Uno, Sekjen Gerindra: Bukan Kepatutan yang Bisa Dicontoh

Diketahui, Sandiaga telah resmi undur diri dari Partai Gerindra. Keputusan itu disampaikannya pada Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu belum menyampaikan ke partai politik (parpol) mana bakal berlabuh.

Namun, Sandiaga nampak terus menunjukkan kemesraan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Satu hari sebelum menyatakan undur diri, ia sempat bertemu empat mata dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Mardiono pun mengungkapkan PPP terbuka menyambut Sandiaga Uno. Tetapi, ia enggan mengintervensi keputusan Sandiaga.

“Tapi biarlah proses itu baik dengan Gerindra, maupun mungkin proses untuk Pak Sandi menyesuaikan diri bahwa berjuang di PPP ini akan lebih manfaat jalan perjuangan Pak Sandi bersama PPP,” kata Mardiono.

Baca juga: Ditanya Potensi Reshuffle Usai Sandiaga Pamit dari Gerindra, Golkar dan PAN Sebut Itu Urusan Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com