Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardiono Sebut Ganjar Cocok dengan Sandiaga, PDI-P: Kami Hormati Pendapat Itu

Kompas.com - 24/04/2023, 17:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya menghormati pandangan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono yang menyebut Ganjar Pranowo cocok dipasangkan dengan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2024.

"Ya setiap ketum partai punya pandangan berdasarkan pemetaan atas politik yang berkembang, ya kami hormati pendapat dari setiap ketum," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (24/4/2023).

Kendati demikian, Hasto tidak bisa memastikan PDI-P bakal mempertimbangkan pandangan Mardiono itu.

Namun, ia meyakini dinamika politik ke depan pasti akan mengerucut pada siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar.

Baca juga: Sebut 7 Nama Cocok Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi: Ada Erick Thohir, Sandiaga Uno, Prabowo

"Sebagaimana pengalaman 2014 dan 2019, akan ada pengerucutan terhadap siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," ujarnya.

"Dan sekarang, katakanlah itu masih menjadi suatu teka-teki," kata Hasto lagi.

Lebih lanjut, saat ditanya soal apakah partainya akan membangun negosiasi dengan PPP untuk menduetkan Ganjar dan Sandi, Hasto menegaskan bahwa PDI-P tak mengenal diksi negosiasi.

"Kami tidak pernah menggunakan diksi negosiasi. Kami berbicara bagaimana kerja sama partai politik itu betul-betul dilandasi pada kehendak baik pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Mardiono menilai, Sandiaga Uno cocok untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” ujar Mardiono setelah bertemu empat mata dengan Sandiaga, di kediamannya di Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Baca juga: Jokowi Sebut 7 Nama Kandidat Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P: Sudah Dikomunikasikan dengan Megawati

Namun, ia mengaku belum bisa menentukan posisi yang cocok untuk Sandiaga jika akhirnya memilih untuk bergabung dengan PPP.

Mardiono mengatakan, ia perlu membuka ruang diskusi dengan jajaran elite PPP sebelum memberikan keputusan.

“Ya nanti akan kita bicarakan ya, sesuai dengan mekanisme partai,” kata Mardiono.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga enggan memberikan komentar atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa dirinya merupakan salah satu figur yang cocok untuk menjadi pendamping Ganjar.

Bagi Sandiaga Uno, capres dan cawapres hanya bisa diusung oleh partai politik (parpol). Oleh karenanya, hanya pimpinan parpol yang bisa menjawab isu tersebut.

“Yang pada kapasitasnya, yang bisa menentukan ini Pak Mardiono dan pimpinan partai politik,” ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Namanya Disebut Jokowi Cocok Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Uno: Saya Bukan Pada Kapasitasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com