Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Menyelisik Filosofi Logo IKN Rancangan Wildan Ilham yang Berhasil Tembus Nominasi 5 Besar

Kompas.com - 20/04/2023, 13:37 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terpilih sebagai lima besar dalam pemilihan Logo Ibu Kota Nusantara (IKN), desainer grafis sekaligus Co-Founder brand konsultan Work by W, Wildan Ilham, tawarkan identitas visual IKN yang modern dengan jati diri bangsa yang kuat.

Ide tersebut ia tuangkan lewat gagasan bertajuk “Sinergi yang Harmonis” sebagai jiwa peradaban baru Indonesia.

Untuk diketahui, brand kota dunia berbeda dengan destination branding dan city branding biasa. Kota dunia adalah kota yang menjadi titik penting dan berpengaruh dalam sistem perekonomian dunia.

Oleh karena itu, keberadaannya harus meyakinkan bisnis lokal, global, maupun ultra high-net worth individuals (UHNWI) bahwa ini adalah kota yang berorientasi pada masa depan dan tepat untuk menggerakan ekonomi global di waktu mendatang.

Baca juga: 182 Investor Berminat Ikut Bangun IKN, Ini Asal Negara dan Bidangnya

Wildan memvisualisasikan “Sinergi yang Harmonis” lewat desain Indonesia yang modern. Dengan desain yang diusungnya, Wildan ingin menunjukan Nusantara sebagai kota dunia yang berorientasi pada masa depan dengan tetap menjunjung tinggi jati diri bangsa.

“Indonesia dapat memutuskan IKN sebagai Ibu kota negara. Namun, untuk menjadi kota dunia, IKN harus mendapatkan pengakuan dari masyarakat internasional,” ujar Wildan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Lebih lanjut, Wildan menjelaskan bahwa pihaknya mempelajari brand kota dunia yang akan datang sudah lebih efektif menggunakan satu pesan (single message) untuk komunikasi dua arah.

Tujuannya, untuk menyatukan dukungan masyarakat lokal dan global agar terus mendukung keberadaan kota tersebut.

Baca juga: Jokowi Ajak Masyarakat Pilih Lima Logo IKN, Ini Hadiahnya

“Hal itu menjadi imperatif penting dan telah diimplementasikan pada brand kota dunia yang telah diperbarui (rebranding). Pasalnya, dukungan dan partisipasi masyarakat secara luring (offline) dan digital adalah salah satu kunci penggerak awal keberhasilan brand kota dunia,” jelas Wildan.

Ide sinergi harmonis

Wildan menambahkan, ide sinergi harmonis juga hadir untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat Indonesia hari ini yang seringkali mengalami konflik multi-level.

Menjadi gerakan untuk merestorasi api semangat persatuan sebagai identitas yang kuat, tidak hanya di Indonesia, tetapi menjadi jiwa peradaban baru yang ditawarkan Indonesia untuk dunia.

Hal itu sejalan dengan persepsi internasional yang positif kepada Indonesia sebagai Negara Mediator yang berada di Zamrud Khatulistiwa, berdaya secara digital, dan hidup dengan harmonis.

Baca juga: Link dan Cara Voting Logo IKN Nusantara, Ada 5 Pilihan Logo

Selain perspektif internasional, Wildan juga mengkaji sejarah dan budaya prapenjajahan di Indonesia, aspirasi pendiri bangsa, dan tujuan besar keberadaan IKN dengan desain kota smart sustainable forest city.

Wildan pun menangkap visi dan aspirasi pendiri bangsa terhadap Indonesia yang modern dengan menganalisis proses revisi desain Garuda Pancasila yang dimodernisasi dari masa ke masa. Adapun visual Garuda Pancasila semakin meninggalkan bentuk artefak aslinya hingga menjadi desain Garuda Pancasila yang kita kenal saat ini.

Untuk menciptakan visual yang modern dan membawa semangat Indonesia-sentris, keseimbangan preservasi dan progresivitas budaya menjadi juga prioritas Wildan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com