Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Menyelisik Filosofi Logo IKN Rancangan Wildan Ilham yang Berhasil Tembus Nominasi 5 Besar

Kompas.com - 20/04/2023, 13:37 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Ia menyatukan kebudayaan dari Sabang-Marauke bukan berdasarkan bentuk desain langsungnya, melainkan dengan menangkap kesamaan esensi sikap desain yang simetris, berpuncak, berpusat, dan memiliki pondasi yang kuat atau lebar.

Baca juga: Makna dan Arti dari 5 Logo IKN Nusantara

Sikap desain tersebut kemudian diimplementasikan dalam identitas visual Nusantara yang dibuat Wildan.

“Mengingat pembangunan IKN yang akan memakan waktu lebih dari dua dekade, saya juga mempertimbangkan preferensi visual generasi mendatang,” kata Wildan.

Menurut Wildan, hal itu dilakukan untuk memastikan brand Kota Nusantara dapat bertahan hingga 2045 atau lebih. Di mana generasi mendatang, baik di Indonesia maupun luar negeri, harus dapat tetap bangga mengasosiasikan dirinya dengan brand Nusantara di masa itu.

Wildan menambahkan, identitas visual Nusantara dirancang untuk menjadi visual yang adaptif dan dapat terus dieksplorasi untuk berbagai keperluan Nusantara ke depannya. Salah satunya, dapat digunakan sebagai komunikasi fungsional (wayfindings) ataupun emosional (ajakan pergerakan).

Baca juga: Agung Podomoro Fokus Kembangkan Proyek di Kota Penyangga IKN

Selain itu, imbuh Wildan, identitas harus dapat digunakan untuk kebutuhan kolateral formal pemerintahan, dikembangkan secara menarik untuk ekonomi masyarakat kekinian (merchandising), serta memiliki pengalaman digital dan cetak yang menarik selaras dengan desain fasilitas publik kota.

Berdasarkan penilaian kota dunia dari UN-Habitat 2020, saat ini belum ada kota di Indonesia yang berhasil menembus indeks kota dunia (Kategori A+). Adapun Jakarta masih masuk dalam kategori International Gateway (Kategori C).

Singapura adalah satu-satunya kota di Asia Tenggara yang berhasil masuk 10 besar di berbagai indeks kota dunia.

Wildan berharap, brand Nusantara sebagai ibu kota dapat menjadi kesempatan baru bagi Tanah Air untuk menembus indeks kota dunia. Diakui sebagai kota dunia yang strategis dalam menciptakan keseimbangan baru dan membawa semangat persatuan untuk perekonomian dunia karena sinergi yang harmonis ada di dalam DNA Nusantara.

Baca juga: Tertarik dengan Proyek IKN, Perusahaan dari Ceko Tawarkan Teknologi Hijau

"Ide yang saya usung dalam menghasilkan logo IKN adalah sinergi harmonis. Saya percaya, meskipun beragam, kebersamaan adalah kekuatan utama masyarakat Indonesia. Dalam logo ini, harapannya kita dapat merangkai kembali kekuatan nusantara masa lalu untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Ideologi, keluhuran budaya, dan semangat maju bersama di antara kita tergambar dalam logo ini," kata Wildan Ilham.

Untuk diketahui, karya desainer grafis asal Jakarta itu dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu dari lima identitas visual IKN yang dapat dipilih langsung oleh masyarakat.

Tahapan pemilihan untuk nominasi logo IKN bisa dilakukan melalui laman resmi https://ikn.go.id/pilihlogonusantara mulai Selasa (4/20/2023) hingga Sabtu (20/5/2023).

Selain itu, masyarakat yang berpartisipasi dalam pemungutan suara berkesempatan memenangkan hadiah doorprize berupa 10 motor listrik yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com