Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Komoditas Ekspor, Kementerian KP Latih Pembudidaya Nila dan Rumput Laut

Kompas.com - 17/04/2023, 08:51 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus memperkuat program pengembangan budi daya dengan komoditas unggulan berorientasi ekspor.

Paling baru, Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melatih pembudidaya ikan nila dan rumput laut.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, salah satu yang menjadi fokus dalam pelatihan tersebut adalah terkait dengan pengelolaan pakan ikan nila dan penanganan hama penyakit pada rumput laut.

Menurutnya, kedua isu tersebut sangat penting dalam usaha perikanan budi daya. Terkait pengelolaan pakan ikan nila, misalnya, biaya pakan dalam kegiatan budi daya adalah 60-80 persen dari biaya produksi.

“Oleh karena itu, penggunaannya perlu dikelola secara baik untuk mencapai profit yang maksimal,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Kementerian KP Perkuat VOGA dan SFV untuk Kawal Program Ekonomi Biru

Dia mengatakan itu dalam pelatihan bertajuk "Manajemen Pakan pada Pembesaran Nila" dan "Penanganan Hama Penyakit pada Budi Daya Rumput Laut" yang digelar secara daring.

Kemudian, salah satu yang perlu diantisipasi dalam pengelolaan produk rumput laut adalah penyakit yang dapat menurunkan produksi.

Lilly menyebutkan, rumput laut merupakan komoditas perikanan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di perairan Indonesia.

“Di samping itu, produk rumput laut Indonesia juga masih memiliki peluang besar untuk masuk pangsa pasar dunia. Namun, kini praktek budi daya rumput laut memiliki tantangan serius," ujarnya.

Adapun budi daya ikan nila dan rumput laut merupakan dua dari lima komoditas unggulan yang dipersiapkan Kementerian KP sebagai produk champion di sektor perikanan.

Baca juga: Kementerian KP Siapkan Kalaju Jadi Sentra Diversifikasi Produk Perikanan

"Ini salah satu upaya kami menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menunjang budi daya yang mampu komoditas unggulan berorientasi ekspor, sebagaimana program Bapak Menteri,” ujar Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta.

Dalam pelatihan tersebut, BRSDM Kementerian KP melatih 1.105 peserta dari seluruh Indonesia yang bergabung secara daring. Para peserta mengaku antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut.

Salah satu peserta, Fiyan dari Kelompok Harapan Jaya, Kabupaten Sigi, bersama rekan-rekan pembudidayanya mengikuti pelatihan Manajemen Pakan pada Pembesaran Nila, Kamis (13/4/2023).

"Kami berterima kasih atas pelatihannya. Kami dari Harapan Jaya berterima kasih atas semua materi yang disampaikan,” ungkapnya.

Fiyan mengatakan, kelompoknya masih cukup terkendala atas mahalnya harga pakan. Oleh karena itu, pihaknya berharap bisa mendapatkan pelatihan tentang pembuatan pakan.

Baca juga: Satuan Pendidikan Kementerian KP Buka Penerimaan Baru, 100 Persen Kuota untuk Anak Pelaku Utama KP

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com