Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsudin Akui Terlibat Diskusi dengan Hasto PDI-P untuk Tolak Timnas Israel

Kompas.com - 06/04/2023, 16:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan Islam Din Syamsudin mengakui dirinya terlibat diskusi dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto terkait penolakan terhadap kedatangan timnas sepak bola Israel untuk Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Indonesia.

Din menyebutkan, diskusi itu terjadi setelah keduanya menghadiri pengukuhan doktor honoris causa di UIN Sunan Kalijaga pada 13 Februari. Ia mengaku sependapat dengan Hasto dan mengapresiasi PDI-P yang menolak kedatangan timnas Israel.

"Benar adanya konsultasi atau tepatnya konfirmasi sikap dan pandangan tersebut, yakni saya mendukung dan menguatkan sikap PDI-P tersebut," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: PDI-P dan Gubernur Bali Khawatir Kedatangan Timnas Israel Picu Teror, Densus 88 Tak Temukan Ancaman Terorisme

Pembicaraan antara Din dengan Hasto disebut terjadi di saat penerbangan dari Bandara Adisucipto Yogyakarta menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Din mengaku sempat memperbincangkan soal pandangan Soekarno soal geopolitik dan geostrategis yang menjadi disertasi gelar doktoral Hasto, utamanya terkait penolakan atas segala bentuk penjajahan di atas muka bumi.

"Maka sampailah pada pembicaraan tentang Piala Dunia Sepak Bola U-20 yang Indonesia akan menjadi tuan rumah dan tim Israel akan menjadi peserta," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 itu.

"Kami menganalisis kemungkinan yang akan terjadi, terutama reaksi warga bangsa yang cinta damai dan keadilan yang akan menolak kedatangan tim Israel, apalagi dengan pengumandangan lagu (kebangsaan) Israel serta penaikan benderanya di wilayah RI yang belum ada hubungan diplomatik antara kedua negara," jelasnya.

Baca juga: Hasto Bongkar Tiga Lobi PDI-P untuk Tolak Timnas U-20 Israel Main di Indonesia

Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, Hasto berujar bahwa sudah menjadi sikap dan pandangan Megawati Soekarnoputri untuk menolak Israel yang dianggap menjajah Palestina. Megawati juga disebut, seperti halnya Soekarno, membela perjuangan bangsa Palestina.

"Saya memberi dukungan penuh terhadap sikap pandangan Ibu Megawati Sukarnoputri tersebut dan mendorong untuk disampaikan ke publik," kata Din.

Ia mengaku juga menyinggung kepada Hasto soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang pada debat Pilpres 2014 menyebut akan membuka Perwakilan RI di Ramallah, Palestina.

Baca juga: Sekjen PDI-P Khawatir Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Berujung Pemakzulan terhadap Jokowi

Din mengaku juga sudah mendengar bahwa PDI-P akan melobi pemerintah agar masalah tuan rumah Piala Dunia U-20 ini dapat diselesaikan secara win-win solution.

"Maka seyogianya pemerintahan Joko Widodo konsisten membela Palestina, tentu dengan menolak kedatangan Israel dalam bentuk apa pun, apalagi sampai bendera dinaikkan dan lagu kebangsaannya dinaikkan dikumandangkan wilayah kekuasaan Indonesia," kata Din.

"Dalam konteks di atas, dalam hubungan antara dua negara politik dan aspek-aspek lain seperti olahraga, tidak boleh dipisahkan. Jalinan antara keduanya adalah moral, bahwa politik harus bermoral. Kegiatan olah raga dari bangsa pelanggar moral politik harus ditolak, apalagi jika kegiatan olahraga tersebut, seperti Piala Dunia U-20 meniscayakan penaikan bendera dan pengumandangan lagu kebangsaan dari sebuah negara yg belum diakui akan dianggap sebagai pengakuan," tegas Din.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com