Salin Artikel

Din Syamsudin Akui Terlibat Diskusi dengan Hasto PDI-P untuk Tolak Timnas Israel

JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan Islam Din Syamsudin mengakui dirinya terlibat diskusi dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto terkait penolakan terhadap kedatangan timnas sepak bola Israel untuk Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Indonesia.

Din menyebutkan, diskusi itu terjadi setelah keduanya menghadiri pengukuhan doktor honoris causa di UIN Sunan Kalijaga pada 13 Februari. Ia mengaku sependapat dengan Hasto dan mengapresiasi PDI-P yang menolak kedatangan timnas Israel.

"Benar adanya konsultasi atau tepatnya konfirmasi sikap dan pandangan tersebut, yakni saya mendukung dan menguatkan sikap PDI-P tersebut," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (6/4/2023).

Pembicaraan antara Din dengan Hasto disebut terjadi di saat penerbangan dari Bandara Adisucipto Yogyakarta menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Din mengaku sempat memperbincangkan soal pandangan Soekarno soal geopolitik dan geostrategis yang menjadi disertasi gelar doktoral Hasto, utamanya terkait penolakan atas segala bentuk penjajahan di atas muka bumi.

"Maka sampailah pada pembicaraan tentang Piala Dunia Sepak Bola U-20 yang Indonesia akan menjadi tuan rumah dan tim Israel akan menjadi peserta," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 itu.

"Kami menganalisis kemungkinan yang akan terjadi, terutama reaksi warga bangsa yang cinta damai dan keadilan yang akan menolak kedatangan tim Israel, apalagi dengan pengumandangan lagu (kebangsaan) Israel serta penaikan benderanya di wilayah RI yang belum ada hubungan diplomatik antara kedua negara," jelasnya.

Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, Hasto berujar bahwa sudah menjadi sikap dan pandangan Megawati Soekarnoputri untuk menolak Israel yang dianggap menjajah Palestina. Megawati juga disebut, seperti halnya Soekarno, membela perjuangan bangsa Palestina.

"Saya memberi dukungan penuh terhadap sikap pandangan Ibu Megawati Sukarnoputri tersebut dan mendorong untuk disampaikan ke publik," kata Din.

Ia mengaku juga menyinggung kepada Hasto soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang pada debat Pilpres 2014 menyebut akan membuka Perwakilan RI di Ramallah, Palestina.

Din mengaku juga sudah mendengar bahwa PDI-P akan melobi pemerintah agar masalah tuan rumah Piala Dunia U-20 ini dapat diselesaikan secara win-win solution.

"Maka seyogianya pemerintahan Joko Widodo konsisten membela Palestina, tentu dengan menolak kedatangan Israel dalam bentuk apa pun, apalagi sampai bendera dinaikkan dan lagu kebangsaannya dinaikkan dikumandangkan wilayah kekuasaan Indonesia," kata Din.

"Dalam konteks di atas, dalam hubungan antara dua negara politik dan aspek-aspek lain seperti olahraga, tidak boleh dipisahkan. Jalinan antara keduanya adalah moral, bahwa politik harus bermoral. Kegiatan olah raga dari bangsa pelanggar moral politik harus ditolak, apalagi jika kegiatan olahraga tersebut, seperti Piala Dunia U-20 meniscayakan penaikan bendera dan pengumandangan lagu kebangsaan dari sebuah negara yg belum diakui akan dianggap sebagai pengakuan," tegas Din.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/06/16115171/din-syamsudin-akui-terlibat-diskusi-dengan-hasto-pdi-p-untuk-tolak-timnas

Terkini Lainnya

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Nasional
Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke