Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Ganjar Diprediksi Tergerus karena Polemik Piala Dunia U20, Gerindra Bilang Begini

Kompas.com - 05/04/2023, 21:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengomentari adanya prediksi elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kemungkinan tergerus buntut Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Muzani mengatakan, rakyat pasti memilih pemimpin berdasarkan kemampuan untuk menjadikan masa depan jadi lebih baik.

"Saya kira yang memengaruhi rakyat untuk memilih kepada seorang pemimpin tentu saja keyakinannya bahwa masa depan mereka akan lebih baik," ujar Muzani saat ditemui di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Rabu (5/4/2023).

Menurut Muzani, rakyat akan mencari sosok yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik.

Baca juga: Riset Litbang Kompas: Sentimen Warganet ke Ganjar Marah dan Kecewa karena Piala Dunia U20 Batal

Gerindra sendiri saat ini berupaya meyakinkan masyarakat melalui berbagai media bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang tepat untuk melakukan itu.

"Jadi, saya kira masalah itu biarlah berjalan dan menjadi masalah yang dibicarakan. Tapi sekali lagi, saya mengira rakyat memilih pemimpin bagaimana meyakini bahwa pemimpin itu bisa lebih baik di masa depannya di tangan pemimpin itu," kata Muzani.

Sebagai informasi, dalam berbagai lembaga survei, Ganjar selalu menjadi sosok capres dengan elektabilitas tertinggi.

Sementara, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan duduk di posisi 2 dan 3.

Baca juga: Bertemu Ganjar Usai Sampaikan Kekecewaan di Instagram, Pemain Sepak Bola Hokky Caraka: Sudah Clear

Hanya saja, elektabilitas Ganjar Pranowo diprediksi turun imbas pencopotan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Politikus PDI-P itu dianggap blunder karena sempat menolak kepesertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 yang berujung pada pembatalan Indonesia sebagai negara penyelenggara.

"Mencermati respons kemarahan netizen terhadap Ganjar pascakegagalan Piala Dunia U20 ini, ada kemungkinan elektabilitas Ganjar terkoreksi atau mengalami penurunan, terutama dari segmen kelompok pemilih muda dan penggemar sepak bola nasional," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Menurut Umam, sejak awal Ganjar tampak tak paham dengan persoalan ini dan lebih memilih memainkan gimik. Gubernur Jawa Tengah itu seolah ingin mencitrakan diri sebagai loyalis PDI-P yang tunduk terhadap ajaran Soekarnoisme.

Baca juga: Ingin Gabung Koalisi Besar KIB-KIR, PSI Tetap Akan Dukung Ganjar Capres

Selain itu, dengan menolak kepesertaan Timnas Israel, Ganjar seakan hendak menunjukkan bahwa dirinya peduli terhadap perjuangan dan isu kemanusiaan Palestina.

Harapannya, Piala Dunia U20 2023 tetap berjalan di Indonesia, tetapi Timnas Israel dikeluarkan dari kepesertaan oleh FIFA.

"Kini, keputusan FIFA justru berbeda dan tak sesuai ekspektasi mereka. Bukan hanya mencoreng dan menampar wajah pemerintahan Jokowi, pilihan sikap Ganjar justru berpeluang dicap sebagai pemimpin gimik yang tidak paham konteks strategis dari kebijakan pemerintah Jokowi itu sendiri," ujar Umam.

Halaman:


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com