Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Diminta Tak Sembarangan Kembalikan Brigjen Endar ke Polri

Kompas.com - 04/04/2023, 11:44 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut tidak bisa sembarangan mencopot Brigjen Endar Priantoro dari posisi Direktur Penyelidikan dan mengembalikannya ke Polri.

Sedangkan di sisi lain, Polri justru mengajukan perpanjangan masa tugas Endar yang diperbantukan di KPK.

Menurut peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter, KPK harus menjelaskan secara rinci apa alasan mereka tidak memperpanjang masa tugas Endar di lembaga itu dan memulangkannya ke Polri.

"KPK seharusnya menyampaikan secara detail alasan pencopotan atau alasan mengembalikan yang bersangkutan ke Polri yang merupakan institusi asalnya. Karena KPK enggak bisa sembarangan mencopot seseorang lalu mengembalikannya ke institusi asalnya," kata Lalola dalam keterangannya, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Tak Terima Dicopot, Endar Priantoro Akan Laporkan Firli dan Sekjen ke Dewas KPK

Menurut Lalola, kebutuhan akan seorang penyidik yang kemampuannya sesuai dengan kebutuhan KPK juga tidak mudah.

Maka dari itu menurut dia, jika KPK memutuskan memulangkan Endar ke Polri, padahal lembaga antirasuah itu juga membutuhkan penyidik, seharusnya berdasarkan penilaian kinerja atau akibat pelanggaran jika memang terjadi sehingga orang itu layak diganti.

"Karena dari Polri, Kapolri ya, kan sudah meminta supaya yang bersangkutan tetap di bertugas di KPK. Diperpanjang tugasnya. Kalau ada persoalan dengan kinerja atau pelanggaran, maka seharusnya dipaparkan seperti apa," ucap Lalola.

"KPK kan bisa melihat data kinerja melalui KPI. Itu kan bisa diperiksa catatannya. Jadi dilihat dulu kinerjanya," sambung Lalola.

Baca juga: KPK Tunjuk Jaksa Penuntut Edhy Prabowo Gantikan Endar Priantoro Jadi Dirlidik

Sebelumnya diberitakan, KPK memutuskan tidak memperpanjang masa tugas Endar di lembaga itu dan mengembalikannya ke Polri.

Menurut Juru Bicara KPK Ali Fikri, masa tugas Endar di lembaga antirasuah itu sudah berahir pada 31 Maret 2023 lalu.

"Jadi informasi yang kami terima beliau berakhir 31 Maret 2023. Sehingga diberhentikan dengan hormat," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Alhasil KPK memutuskan memberhentikan Endar dengan hormat dari posisi Direktur Penyelidikan.

KPK kemudian menunjuk jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung yang diperbantukan, Edhy Prabowo, sebagai Direktur Penyelidikan menggantikan posisi Endar.

Baca juga: Alasan KPK Copot Endar Priantoro: Tak Usulkan Perpanjangan ke Polri

Endar mulai bertugas di KPK sebagai Direktur Penyelidikan sejak April 2022 berdasarkan surat perintah Kapolri nomor 839/IV/KEP/2022 tanggal 12 April 2022.

Ali membenarkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menerbitkan surat untuk memperpanjang masa tugas Endar di KPK. Namun, KPK sebelumnya tidak meminta masa tugas Endar Priantoro di KPK diperpanjang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com