JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berhati-hati terkait wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebab, Amien mengatakan, masyarakat bisa 'bangkit' apabila wacana seperti itu terus digaungkan.
"Paling-paling nanti ada usulan ditunda. Paling-paling nanti ada usulan untuk mengacak-acak konstitusi untuk mengganti Pasal 7, dan lain-lain. Nah jadi kalau seperti ini memang saya kira nanti masyarakat sipil bisa bangkit. Saya juga mengatakan, 'hati-hati, Bung, Pak Joko, Pak Joko Widodo'," ujar Amien dalam jumpa pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Amien Rais Tolak Dampingi Anies di Pilpres 2024: Saya Sudah Tua
Amien meminta agar Jokowi tidak macam-macam dalam bertindak terkait wacana penundaan pemilu. Sebab, rakyat saat ini sudah sangat cerdas jika dibandingkan zaman Presiden ke-1 Soekarno.
Ketika zaman Soekarno, informasi yang diterima masyarakat masih sangat terbatas. Masyarakat hanya bisa mengetahui sebuah perkembangan infrormasi dari siaran radio.
"Orang Indonesia ini memang luar biasa. Kelihatannya tenang, tapi kalau sudah bangkit, itu agak menakutkan. Kita pernah punya pengalaman... Ya itu Bung Karno kurang apa? Tapi kemudian lantas bisa terjungkir," tuturnya.
Baca juga: Anies Langsung Peluk Amien Rais Saat Tiba di Rakernas Partai Ummat, Diteriaki Presiden
Amien menjelaskan, rakyat sangat mencintai Soekarno. Pasalnya, Soekarno adalah salah satu sosok yang membuat Indonesia bebas dari penjajahan. Namun, rezim itu tetap bisa terjungkir.
Kemudian, Amien mencontohkan Presiden ke-2 Soeharto yang memiliki segalanya, tapi tetap bisa digulingkan rakyat.
"Pak Harto misalnya, yang punya Golkar, yang punya tentara, yang punya segala macam, itu juga bisa sampai terguling," kata Amien.
Baca juga: Amien Rais: Pesan Saya untuk Jokowi, Tolong Jangan Pernah Tunda Pemilu
"Jadi saya mengatakan hati-hati, gitu. Tidak usah lihat kasus yang jauh-jauh, di Indonesia saja seperti itu. Ada kata-kata the history repeat it self. Sejarah itu berulang kembali, hati-hati," imbuhnya.
Sebagai informasi, wacana penundaan pemilu masih terus bergulir. Selain itu, muncul juga isu soal tiga periode masa kepemimpinan presiden. Akan tetapi, Presiden Jokowi sudah menegaskan bahwa dirinya tidak berminat maju lagi sebagai presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.