JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais enggan menyebut sosok yang dinilainya lihai dalam membangun citra atau image building.
Tanpa menyebut nama, Amien mengatakan bahwa sosok itu merupakan seorang presiden.
"Saya kan sindir Presiden saja, ada itu. Jadi ya tentu saya enggak mau nyebut nama, tidak etis. Tapi maksud saya adalah itu, Pak Itu, gitu ajalah," ujar Amien saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Soal Penundaan Pemilu, Amien Rais: Saya Tidak Tega Jokowi Diturunin Ramai-ramai
Ia menambahkan, image building yang dilakukan sosok tersebut bertujuan untuk menghipnotis publik yang kekurangan informasi.
"Ya ketika bagi-bagi sembako di tengah malam, ketika bagi-bagi ya semua, dan lain-lain, itu menurut saya ini demokrasi abal-abal. Jadi hanya simbolik," tuturnya.
Adapun informasi yang dimaksud mantan Ketua MPR itu adalah soal kekayaan negara yang menurutnya dikuras setiap harinya. Mulai dari tambang, minyak hingga nikel.
Sementara, masyarakat yang semestinya berhak menikmati kekayaan itu justru tidak merasakannya.
Baca juga: Ferdy Sambo Divonis Mati, Amien Rais Minta Jokowi Segera Ganti yang Berbau Sambo
"Ini kan bertentangan dengan Pancasila, bertentangan dengan semua ajaran budaya-budaya, semua agama saya kira tidak mengizinkan adanya eksploitasi," imbuh Amien.
Sebelumnya, Amien mengatakan, partainya enggan mencari figur calon presiden hanya berdasarkan pencitraan semata.
Menurutnya, Partai Ummat ingin mencari figur yang benar-benar memiliki visi untuk masa depan Indonesia.
"Ya, jadi kita memang tidak boleh memilih seseorang yang hanya karena lihai di dalam image building, yaitu pada pesona. Menggendong-gendong anak, bagi-bagi sepeda dan masuk ke got muncul lagi, kemudian bagi-bagi sembako malam hari, dan buang-buang hadiah di sepanjang jalan sehingga rakyat memburu hadiah itu sikut-sikutan dan menikmati," kata Amien saat konferensi pers secara daring, Minggu (12/2/2023).
Baca juga: Amien Rais: Pesan Saya untuk Jokowi, Tolong Jangan Pernah Tunda Pemilu
"Semoga tidak seperti itu insya Allah," tambahnya.
Capres yang kelak diusung Partai Ummat, imbuhnya, kelak harus mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pihak luar. Sehingga, dapat melindungi kedaulatan bangsa dengan sungguh-sungguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.