Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa SRMI Demo KPU RI Minta Pemilu Ditunda dan Audit Data

Kompas.com - 18/01/2023, 17:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali didemo puluhan orang, Rabu (18/1/2023).

Kali ini, pengunjuk rasa mengatasnamakan diri Dewan Pimpinan Nasional Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (DPN SRMI).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa mulai datang beserta mobil komandonya pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Ketua KPU Bantah Istana Minta Loloskan Partai Tertentu 

Mereka mengenakan pakaian merah, membawa panji-panji berlambang SRMI, serta mengacungkan poster berisi kritik kepada lembaga penyelenggara pemilu itu.

"Lanjut pemilu? Audit dulu KPU," bunyi tulisan dalam poster yang dibawa massa.

"KPU harus adil sejak dalam pikiran!" seru orator.

"Ada partai yang tidak lolos tetapi diloloskan, ada partai lolos tetapi tidak diloloskan. KPU harusnya tidak berpihak kepada oligarki, tetapi berpihak kepada rakyat!" kata orator itu lagi.

Seruan-seruan ini berkaitan dengan pemberitaan soal dugaan kecurangan yang dilakukan oleh KPU pada tahapan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024.

Baca juga: Godok Aturan Sosialisasi Peserta Pemilu, KPU Akui Masih Beda Persepsi dengan Bawaslu

Sebelumnya, dugaan kecurangan ini disampaikan oleh gabungan LSM yang mengatasnamakan diri Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih kepada Komisi II DPR RI pekan lalu.

"Banyak tokoh yang laporkan kecurangan KPU, ada yang ke DPR, Bawaslu, DKPP, bahwa KPU tidak bekerja secara profesional dan jadi kaki tangan kelompok tertentu. Padahal KPU tidak boleh ikut-ikutan berpolitik, apalagi jadi kaki tangan partai," seru orator lainnya.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung kondusif kendati Jalan Imam Bonjol di depan Kantor KPU RI sempat tersendat.

Selain massa, ada anak-anak di atas mobil komando.

Ketua Umum DPN SRMI Wahida Baharuddin Upa sebelumnya menyatakan, ada 3 tuntutan kepada KPU RI dalam unjuk rasa ini.

"Segera audit KPU. Buka data Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) partai politik kepada rakyat. Hentikan proses pemilu," ujar Wahida yang juga Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com