Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Bantah Keterangan Putri Candrawathi Terkait Pertanyaan Adanya Hubungan Khusus dengan Yosua

Kompas.com - 13/01/2023, 18:17 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAs.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Edwin Partogi kembali membantah keterangan terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Putri Candrawathi yang menuding pertanyaan psikolog LPSK menyudutkannya sebagai korban kekerasan seksual.

Adapun Putri sebelumnya menyebut tak ingin diperiksa LPSK, lantaran psikolog LPSK menanyakan apakah ada hubungan khusus antaran Putri dan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Keterangan Ibu PC di persidangan itu sama sekali tidak benar. Karena pertanyaan itu tidak ada," kata Edwin dalam konferensi pers refleksi 2022 LPSK, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Permohonan Perlindungan LPSK Tahun Ini Naik Sebesar 232 Persen Dibanding 2021

Edwin berani menjamin hal tersebut karena sudah memeriksa rekaman pemeriksaan Putri, baik rekaman suara maupun rekaman video.

LPSK, kata Edwin, melakukan kroscek berulang kali terkait pertanyaan yang disebut-sebut Putri, namun hasilnya nihil.

"Kami sudah kroscek keterangannya, dan juga kami kroscek lagi laporan terkait call center kami ketika itu. tidak ada pertanyaan yang disampaikan ibu PC bahwa psikolog LPSK mempertanyakan hubungan khusus antara ibu PC dan Yosua," ucap Edwin.

Edwin menyebut, pertanyaan yang dilontarkan oleh psikolog LPSK tidak pernah dijawab oleh Putri.

Adapun terkait pertanyaan untuk menggambarkan reliasi Putri dan orang-orang terdekatnya terdapat dalam sebuah alat periksa atau tools yang dimiliki oleh psikolog LPSK.

"Nah salah satu tesnya itu adalah relationship. Salah satu soal sejauh mana kedekatan hubungan korban dan pelaku. Tes itu merujuk pada tools yang memang digunakan oleh psikolog kami untuk mengetahui untuk dapat membaca bukan hanya antara Ibu PC dan Yosua, tapi juga ibu PC dan pihak2 lain di sekitar dia," kata Edwin.

"Itu biasa digunakan psikolog terhadap korban kekerasan seksual," sambung Edwin.

Baca juga: Kerap Menangis di Sidang, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Dinilai Ingin buat Hakim Berempati

Sebelumnya, terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi, mengungkapkan alasan tak ingin diperiksa oleh LPSK, khususnya terkait kasus pelecehan seksual yang dialami.

Awalnya, penasihat hukum Putri, Sarmauli Simangunsong bertanya, pada saat pemeriksaan Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) Putri bersedia diperiksa, tetapi ketika diperiksa LPSK dia menolak.

Putri kemudian bercerita, "waktu itu, dari LPSK datang ke rumah saya yang di Saguling (Jakarta Selatan), terus saya diperiksa oleh kalau tidak salah satu psikiater, satunya lagi psikolog."

Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Menangis, Jaksa dan Hakim Dinilai Kebal dari Gimik

Ia lantas mengatakan, sempat berkomunikasi dengan psikiater yang didatangi LPSK. Namun, saat berkomunikasi dengan psikolog, ia memilih diam.

"Kenapa Saudara diam? Apa yang ditanyakan psikolog tersebut?" tanya Sarmauli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com