Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Pertaruhan Citra Polri di Tengah Kelakuan Jenderal-jenderal "Nakal" Sepanjang 2022

Kompas.com - 31/12/2022, 10:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sepanjang tahun 2022, sejumlah jenderal di institusi Korps Bhayangkara menjadi sorotan karena terlibat dalam kasus hukum.

Bukannya menjadi contoh teladan bagi jajarannya, kelakukan mereka justru merusak citra dari institusi Polri.

Salah satu jenderal yang menggegerkan publik karena perbuatannya adalah Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannnya sendiri.

Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang didalangi Ferdy Sambo itu terjadi pada 8 Juli 2022. Tetapi, baru terekspos ke media pada 11 Juli 2022.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Polri Merosot 17,2 Persen Hanya dalam Empat Bulan

Tentunya, kejadian itu berdampak kepada citra Polri di tengah masyarakat. Mengingat, Ferdy Sambo adalah Jenderal bintang dua.

Ditambah lagi, kasus pembunuhan berencana Brigadir J melibatkan seorang jenderal lainnya dan puluhan anggota Polri.

Citra Polri anjlok

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, penurunan citra Polri yang terbesar terjadi pada Juni-Oktober 2022.

Menurut catatan Litbang Kompas, citra positif Polri periode Oktober 2022 menjadi yang terendah dalam dua tahun ke belakang.

Pada Oktober 2021, citra negatif lembaga tersebut hanya 18,5 persen. Lalu, meningkat pada Januari 2022 menjadi 21,9 persen. Kemudian, meningkat lagi pada Juni 2022 menjadi 24,7 persen.

Peningkatan paling tajam terjadi pada periode Juni-Oktober 2022, yakni sebesar 18,4 persen. Pada akhir Oktober 2022, citra negatif Polri menyentuh angka 43,1 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Polri Berada di Titik Terendah dalam 2 Tahun Terakhir

Secara terpisah, Lembaga Survei Charta Politika juga mengungkapkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri merosot di pertengahan tahun 2022.

Anjloknnya kepercayaan publik ke Polri terjadi sejak kasus Ferdy Sambo atau pada Juli 2022.

Kepercayaan terhadap Polri pada Juni 2022 mencapai angka 73 persen, tetapi menurun menjadi 56 persen di bulan September 2022.

"Ada sebuah kasus besar di tahun ini yang menyebabkan penurunan tingkat kepercayaan terhadap Polri. Kalau kita lihat di survei dari bulan Juni ke September, dari tadinya ada di peringkat ketiga di angka sekitar 70 persen lebih, itu sempat turun di angka 56 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers virtual, pada 22 Desember 2022.

"Dan kita tahu ini disebabkan karena kasus Sambo. Dan cukup berpengaruh secara menyeluruh terhadap institusi Polri," katanya lagi.

Baca juga: Pertaruhan Citra Polri di 3 Kasus Besar: Teddy Minahasa, Ferdy Sambo, dan Kanjuruhan

Namun, belakangan tingkat kepercayaan publik ke Polri mulai meningkat.

Pada Desember 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri naik ke angka 62,4 persen.

"Ada kenaikan dari tingkat kepercayaan publik terhadap Polri, minimal sudah di angka 62,4 persen,” ujarnya

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com