JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis Kamis (27/10/2022) memperlihatkan, citra Institusi Polri sentuh titik terendah dalam dua tahun terakhir.
Selama setahun ke belakang, tingkat penerimaan publik terhadap lembaga ini memiliki tren negatif. Sebaliknya, citra positif Polri berangsur-angsur merosot.
Pada survei Oktober 2021, citra positif Polri mencapai 77,5 persen. Lalu sedikit turun pada Januari 2022 menjadi 74,8 persen.
Baca juga: Ferdy Sambo Gelengkan Kepala Saat Majelis Hakim Tolak Eksepsinya
Enam bulan setelahnya atau pada Juni 2022, citra Polri melorot cukup tajam hingga 9,1 persen dan berada di angka 65,7 persen.
Penurunan paling drastis terjadi pada periode Juni-Oktober 2022. Dalam rentang waktu ini, citra positif institusi Bhayangkara anjlok 17,2 persen menjadi 48,5 persen.
Sejalan dengan itu, citra negatif Polri terus menanjak. Survei yang dirilis Oktober 2021 memperlihatkan, citra negatif lembaga tersebut hanya 18,5 persen.
Lalu, naik sedikit pada Januari 2022 menjadi 21,9 persen dan meningkat lagi pada Juni 2022 menjadi 24,7 persen.
Peningkatan paling tajam lagi-lagi terjadi pada periode Juni-Oktober 2022. Terkini, citra negatif Polri menyentuh angka 43,1 persen.
Baca juga: Ferdy Sambo Bakal Bertemu Keluarga Brigadir J pada Sidang 1 November
Meski demikian, sebanyak 67,3 responden menilai upaya Polri dalam memberikan pelayanan ke masyarakat masih baik. Sebanyak 13,7 persen lainnya menilai upaya Polri dalam hal ini buruk.
Lalu, 66,7 persen responden menganggap kinerja Polri baik dalam memberikan perlindungan dan mengayomi masyarakat. Sementara, 20,0 persen lainnya memberikan penilaian buruk.
Selanjutnya, 63,0 persen responden menganggap Polri sudah baik dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan 22,2 persen responden menilai buruk.
Di aspek penegakan hukum, 58,1 persen responden memberikan penilaian baik, dan 26,2 persen menilai buruk.
Penurunan citra Polri beberapa bulan terakhir disinyalir tak lepas dari rentetan peristiwa baru-baru ini seperti penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret nama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengaman (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo.
Ada pula tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan sedikitnya 135 orang tewas diduga dipicu oleh penembakan gas air mata oleh polisu ke arah tribune penonton.
Baca juga: Ferdy Sambo Telepon Ari Cahya Usai Brigadir J Tewas, Minta Bantu Angkat Jenazah
Terbaru, terungkap kasus jaringan gelap peredaran narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dan beberapa personel Polri lainnya.
Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 24 September-7 Oktober 2022. Dengan metode wawancara tatap muka, survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.