Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Korban Kanjuruhan Sebut PSSI Hanya Retorika soal "Trauma Healing"

Kompas.com - 18/11/2022, 07:34 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Janji Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memberikan trauma healing kepada korban tragedi Kanjuruhan disebut hanya retorika belaka dan tak ada implementasi di lapangan.

Hal tersebut disampaikan pengacara korban tragedi Kanjuruhan Andi Irfan saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Kamis (17/11/2022).

"Retorika saja itu, tidak ada (trauma healing)," ujar Andi.

Baca juga: Pengacara: 136 Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan, 39 Masih Anak-anak

Dia mengaku tidak mengetahui trauma healing yang dijanjikan PSSI sudah terlaksana atau tidak. Namun, sepengetahuan Andi, yang memberikan trauma healing justru dari tim Arema FC.

"Tapi saya belum tahu PSSI memberikan fasilitas trauma healing kepada teman-teman korban," ujar dia.

Padahal, kata Andi, korban banyak yang mengalami trauma secara psikologis dan belum mendapatkan perhatian serius.

Baca juga: Komnas HAM Sayangkan Masih Ada Intimidasi ke Korban Tragedi Kanjuruhan

"Ada banyak korban yang masih mengalami trauma secara psikologis dan juga belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, pada 13 Oktober lalu PSSI akan membuka posko trauma healing atau penyembuhan trauma untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Anggota Eksekutif Komite PSSI Sonhadji mengatakan, pembangunan posko trauma healing di Malang, dimulai Senin 17 Oktober 2022.

Ia menjelaskan, posko trauma healing tersebut merupakan respons PSSI terhadap permintaan Komnas HAM atas tragedi tersebut.

Baca juga: Polisi Disebut Intimidasi Korban Kanjuruhan hingga Tolak Usut Laporan Baru

"Ini yang digarisbawahi oleh Komnas HAM dan respons dari PSSI, Insya Allah Senin depan akan dibuat posko trauma healing di Malang," ujar Sonhadji saat konferensi pers usai permintaan keterangan di kantor Komnas HAM, Kamis (13/10/2022).

Sonhadji menjelaskan, posko tersebut nantinya bisa diakses masyarakat terdampak tragedi Kanjuruhan.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang digelar malam hari pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Baca juga: Datangi Komnas HAM, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tagih Janji Jokowi

Tercatat 136 orang meninggal dunia. Sementara itu, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com