Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2022, 06:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi salah satu sosok yang duduk satu meja dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara jamuan makan malam KTT G20 di Bali.

Sejumlah pihak pun menyoroti SBY dan Megawati yang duduk di satu meja yang sama. Pasalnya, ada memori kelam di antara mereka berdua.

Sejak SBY merebut kursi Presiden dari Megawati pada 2004, keduanya sangat jarang terlihat bersama.

Baca juga: Puan Tegaskan Megawati dan SBY Tak Bahas Politik Saat Duduk Satu Meja di Jamuan Makan KTT G20

Namun, kini SBY dan Megawati duduk bersama dalam momen KTT G20. Puan mengaku sempat kaget melihat kedatangan SBY. Selain SBY, hadir pula tokoh bangsa lain seperti Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz.

Puan pun membocorkan isi pembicaraan Megawati dan SBY di meja besar tersebut. Apa saja?

Kaget lihat SBY datang 2 jam lebih awal

Dalam momen jamuan makan malam bersama, Puan mengaku sempat kaget lantaran SBY, Try Sutrisno, dan Hamzah sudah tiba.

Kepada Puan, SBY mengatakan bahwa mereka sudah 2 jam lebih awal tiba sebelum acara makan malam dimulai.

"Kemudian menyampaikan bahwa, 'kami sudah datang 2 jam sebelum pelaksanaannya'. Loh kok saya sampai bilang, 'kok cepat banget, Pak?' (Dijawab) 'iya karena kita mau dukung G20'," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Cerita Puan Kaget SBY hingga Hamzah Haz Datang 2 Jam Sebelum Dinner KTT G20, Ternyata...

Selain itu, Puan mengungkapkan baru kali ini ada banyak tokoh bangsa yang berkumpul dalam satu tempat sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia.

Menurutnya, suasana dalam acara jamuan makan malam itu terasa sejuk.

"Saya sendiri yang hadir pada kesempatan itu melihat bahwa mungkin setelah covid baru pertama kali ini seluruh tokoh bangsa itu bisa berkumpul dalam satu meja untuk sama-sama mendukung G20," tuturnya.

Bocorkan isi pembicaraan Megawati-SBY

Puan Maharani menjelaskan, isi pembicaraan antara SBY dan Megawati saat itu lebih bersifat kekeluargaan.

Pasalnya, keduanya sudah lama tidak berjumpa. SBY dan Megawati juga saling bertukar kabar.

"Sudah lama tidak ketemu, ngapain saja, sehat-sehatkah, bagaimana kemudian G20 ini harusnya nanti menghasilkan sesuatu yang baik bagi Indonesia," kata Puan.

Baca juga: Puan Ungkap Isi Pembicaraan Megawati dan SBY Saat Duduk Satu Meja di Jamuan Makan KTT G20

"Bagaimana kita sama-sama sebagai tokoh bisa mendukung G20 ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dari seluruh negara, dan tentu saja membuat indonesia menjadi lebih hebat, lebih maju, dan bisa menjadi satu negara yang dipertimbangkan oleh negara lainnya," ujarnya lagi.

Tak ada perbincangan politik antara Megawati dan SBY

Puan menegaskan, Megawati Soekarnoputri dan SBY tidak membahas isu politik saat duduk satu meja dalam momen jamuan makan malam KTT G20 di Bali.

"Enggak ada. Enggak ada hal-hal terkait dengan politik," ujar Puan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022).

Menurut Puan, ia hanya mendengar para tokoh bangsa itu berbicara mengenai Indonesia.

Akan tetapi, Puan tidak bisa memastikan apakah Megawati dan SBY membahas politik atau tidak saat sedang tidak bersamanya.

Baca juga: Pamer Foto Makan Bareng Ganjar, Anies, Prabowo, dan Puan, Ini Alasan Gibran

"Saya enggak tahu kalau kemudian secara sendiri-sendiri bicara soal politik," kata Puan.

Selain itu, Puan Maharani mendengar SBY dan Megawati saling bertukar kabar.

Ia mengatakan, keduanya memang sudah lama tidak berjumpa. Apalagi, saat Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Jadi pembicaraannya lebih kekeluargaan," ujar Puan.

SBY dan Megawati sudah lupakan masa lalu?

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan berbicara mengenai hubungan antara SBY dan Megawati yang disebut pernah mengalami masa kelam.

"Saya pikir hubungan (Megawati dan SBY) baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang perlu dipertanyakan. Saya pikir baik-baik saja," ujar Syarief Hasan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Cerita Puan Kaget SBY hingga Hamzah Haz Datang 2 Jam Sebelum Dinner KTT G20, Ternyata...

Syarief menjelaskan bahwa SBY dan Megawati duduk satu meja karena sudah merupakan protokol kepanitiaan.

Terlebih, keduanya juga ramai-ramai saat duduk satu meja sehingga tidak ada yang perlu dipertanyakan.

"Pak SBY juga sangat terbuka dan mengutamakan komunikasi yang baik. Selama ini, Pak SBY juga begitu sangat terbuka," katanya.

Kemudian, Syarief mengatakan bahwa Megawati dan SBY pasti hanya berbicara mengenai topik yang ringan-ringan saja.

Menurutnya, tidak mungkin keduanya berbicara mengenai hal yang serius.

Baca juga: Soal Megawati Semeja dengan SBY, Junimart Girsang: Pencerminan Nilai-nilai Pancasila

Sementara itu, Syarief Hasan menyebut hubungan kelam antara SBY dan Megawati sudah berlalu.

"Saya pikir yang dulu, yang lewat, ya sudahlah lewat. Kalau memang ada, tidak perlu diangkat lagi. Yang penting ke depannya bagus-bagus," ujar Syarief.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Nasional
Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Nasional
Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara 'Stempel PKI'

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Nasional
PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

Nasional
Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nasional
Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Nasional
Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Nasional
Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Nasional
Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com