Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Dinilai Condong ke Nasdem-Demokrat, Pengamat: Tinggal Tunggu Waktu Deklarasi

Kompas.com - 06/11/2022, 14:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes berpandangan bahwa potensi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membangun koalisi lebih condong dengan Nasdem dan Demokrat.

Hal tersebut disampaikannya merespons adanya tawaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada PKS untuk bergabung bersama koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB).

"Saya kira tinggal menunggu waktu bagi ketiga partai (Nasdem, Demokrat, dan PKS) untuk melakukan deklarasi," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/11/2022).

Arya lantas mengungkapkan alasannya mengapa tiga parpol itu tinggal menunggu waktu deklarasi.

Baca juga: PKS Disebut Lebih Untung jika Bergabung dengan Nasdem-Demokrat

Pertama, dari sisi pembicaraan dan komunikasi di antara partai koalisi, PKS disebut cenderung akan merapat ke koalisi Nasdem-Demokrat.

"Lobi politik di antara ketiga partai tersebut sudah lebih maju dan sudah pada tahap menentukan siapa cawapres (calon wakil presiden)," ujarnya.

Diketahui, tiga partai ini juga sudah membentuk tim kecil dalam penjajakan koalisi. Belakangan, tim kecil itu juga mengadakan rapat di rumah Anies Baswedan yang merupakan bakal capres Partai Nasdem.

Di sisi lain, Arya melihat bahwa tawaran yang disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kepada PKS hanya sekadar harapan.

"Itu kan harapan doang, belum tentu akan dijalani juga sama PKB," katanya.

Baca juga: Soal PKS, Pengamat: Koalisi dengan Partai Manapun Tak Akan Menambah Suara

Bukan tanpa sebab, Arya melihat PKB memiliki prioritas lainnya dalam menuju Pemilu 2024.

Prioritas itu adalah dengan Gerindra yang sudah lebih dulu menjadi rekan koalisi, dan potensi merapat ke PDI-P yang sama-sama rekan partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bukan soal dapat atau enggak dapat PKS, prioritas PKB itu menurut saya Gerindra dan PDI-P," ujarnya.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar berharap PKS bergabung dengan Koalisi PKB-Gerindra.

Hal tersebut disampaikan Muhaimin ketika ditanya kemungkinan partai lain merapat ke koalisi.

"Belum tahu, terus kita pendekatan. Saya berharap PKS bisa masuk," kata Muhaimin dalam keterangannya, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: PKS Dinilai Lebih Baik Gabung ke Nasdem-Demokrat karena Faktor Anies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com