Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Koalisi Akan Bertambah, PKB: Itu Bagian dari Mandat Piagam

Kompas.com - 03/11/2022, 19:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda membenarkan bahwa koalisi besutan mereka dengan Partai Gerindra akan memiliki anggota baru.

Sinyal penambahan anggota koalisi itu sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"Ya (benar). Itu kan termasuk bagian dari mandat piagam koalisi bahwa PKB-Gerindra akan terus berkonsolidasi mengajak partai lain untuk bergabung," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Ahmad Muzani Yakin 2 Partai Bakal Gabung Koalisi Gerindra-PKB

Kendati demikian, Huda masih enggan menjawab ketika ditanya siapa partai politik yang dimaksud. Menurutnya, pihaknya sengaja ingin menjaga privasi tersebut hingga waktu yang tepat. 

Namun, ia memberikan bocoran bahwa partai politik tersebut adalah partai yang sudah terbiasa bekerja sama dengan PKB dan Gerindra.

"Yang selama ini punya kedekatan, yang selama ini pada pilpres-pilpres sebelumnya sudah menjadi bagian dari koalisi. Gerindra-PKB mengajak membangun komunikasi dengan partai partai yang selama ini terus menjadi bagian dari poros PKB dalam berbagai putaran pilpres," ujarnya.

Baca juga: Gerindra Sepakat dengan PKB, Penentuan Cawapres Tunggu Anggota Baru Koalisi

Ketua Komisi X DPR itu mengungkapkan, penambahan parpol baru merupakan target yang telah disepakati bersama. 

"Sudah, sudah (ada komunikasi). Terus sharing kita dan terus mengidentifikasi dan terus memastikan partai-partai itu," ucapnya.

Sebelumnya, Muzani meyakini koalisi Gerindra dan PKB bakal bertambah satu atau dua partai politik.

Sehingga, dimungkinkan koalisi tersebut beranggotakan empat partai politik.

"Jika dimungkinkan maka tiga sampai empat partai politik InsyaAllah bisa bergabung dalam koalisi Gerindra dan PKB yang bisa bertambah satu sampai dua partai lagi," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Waketum PKB Enggan Komentari Pernyataan Firli Bahuri Soal Kasus “Kardus Durian”

Muzani mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan dua partai politik tersebut.

Namun, ia tak mengungkapkan siapa dua partai politik yang dimaksud berpotensi gabung koalisi Gerindra-PKB.

"InsyaAllah sudah ada mulai pembicaraan. Warna-warna sudah mulai kelihatan, tapi warna-warna itu gelap lagi, kadang-kadang terang lagi, kira-kira seperti itu," tutur dia.

Wakil Ketua MPR itu hanya menyampaikan bocoran bahwa parpol yang dimaksud dari partai parlemen.

Di sisi lain, ia juga menganggap partai politik itu memiliki kesamaan visi misi dengan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com