Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Elektabilitas Melejit, RK Dinilai Belum Punya Cukup Peluang Diusung sebagai Capres-Cawapres

Kompas.com - 27/10/2022, 13:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) yang melejit pada hasil survei Litbang Kompas terkini, belum cukup untuk dapat diusung sebagai calon presiden oleh partai politik.

Hal ini tidak terlepas dari sebagian besar parpol yang sudah memiliki figur potensial untuk diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya kira elite-elite parpol (tokoh capres dari parpol) tidak akan khawatir dengan Ridwan Kamil karena itu tadi bahwa peluang Ridwan Kamil terusung itu cukup jauh sekali," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Elektabilitas Menguat, Ridwan Kamil Berlabuh ke Golkar?

Menurut dia, kalau pun Emil, sapaan karib Ridwan Kamil, memiliki peluang besar sekalipun, kemungkinan partai kelas bawah atau yang memiliki elektabilitas minim, yang diperkirakan bakal mengusungnya.

Dedi menyoroti peta politik koalisi yang mulai terlihat. Misalnya yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digadang mencalonkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Kemudian, koalisi Gerindra-PKB, diperkirakan mencalonkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Unjuk Gigi, Dulang Suara dari Pemilih Muda

"PDI Perjuangan ada Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, lalu Nasdem sudah ada Anies Baswedan," ungkapnya.

"Sehingga peluang capres bagi Ridwan Kamil meskipun elektabilitasnya menurut survei Kompas tinggi, tetapi belum tentu menjamin RK akan terusung karena faktor modal keterusungannya yang memang cukup minim," tambah Dedi.

Sementara itu, peluang RK sebagai calon wakil presiden (cawapres) dinilai lebih tinggi dibandingkan capres.

Adapun dalam survei Litbang Kompas terkini menunjukan Ridwan Kamil menduduki posisi teratas dibandingkan bakal cawapres lainnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Gen Z Mayoritas Pilih Ganjar Jadi Capres, Ridwan Kamil Cawapres

"Meskipun sekali lagi, pertarungan RK di bursa cawapres pun juga cukup berat," kata Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa pertarungan memperebutkan cawapres ada dua hal.

Pertama, punya modal elektabilitas dan popularitas. Kedua, memiliki modal ekonomi yang cukup kuat karena akan menopang biaya kontestasi.

"Nah, RK saya kira lemah di dua hal, popularitas dan elektabilitas RK meskipun tinggi, tapi itu tidak mengakar pada catatan bahwa RK berprestasi," katanya.

"Maksud saya begini, popularitas dan elektabilitas RK itu didominasi oleh aktivitas-aktivitas personalnya yang banyak di media sosial kemudian tampilan-tampilan pribadi," pungkas Dedi.

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ganjar Tertinggi sebagai Capres, Ridwan Kamil Cawapres

Sebelumnya diberitakan, dalam survei Litbang Kompas yang berlangsung 24 September-7 Oktober 2022, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres menempati urutan pertama dengan raihan 11,5 persen.

Sementara itu, pada survei yang sama, Emil mendulang 10,4 persen dukungan dari gen Z, atau naik 6,3 persen dari periode sebelumnya.

Ini menempatkan mantan Wali Kota Bandung itu di urutan keempat capres pilihan gen Z.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com