Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Minta Tim Investigasi Independen Dibentuk, Usut Etilen dan Dietilen Glikol Berlebih pada Obat Sirup

Kompas.com - 25/10/2022, 07:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta dibentuknya tim investigasi independen guna mengusut lebih lanjut temuan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DG) berlebih pada obat sirup.

Menurut YLKI, pembentukan tim investasi penting sehingga diketahui siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas cemaran pada obat.

"YLKI mendesak ada investigasi oleh tim independen, dari hulu hingga hilir," kata Ketua YLKI, Tulus Abadi melalui laman Twitter resmi YLKI pada Senin (24/10/2022).

"Agar persoalannya menjadi tuntas dan pihak mana yang harus bertanggung jawab; baik dari sisi perdata, pidana, dan administrasi," tulisnya lagi.

Baca juga: Kemenkes Izinkan Lagi Penggunaan 156 Obat Sirup, Aman dari Zat Pelarut Tambahan

Tulus menilai, BPOM dan otoritas terkait tidak bisa lepas tangan karena pengawasan obat merupakan tugas badan tersebut.

Kasus ini dinilai menjadi bukti bahwa kinerja BPOM dan otoritas terkait lemah dan layak dievaluasi.

Tulus berharap agar tim investigasi independen ini mampu mengusut kasus ini mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, sampai pemasaran produk obat.

"Hal yang rasional jika Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja Badan POM dalam hal pengawasan dan kebijakannya," kata Tulus.

"Pihak regulator, seperti Badan POM dan Kemenkes, dan juga dari sisi operator yakni produsen farmasi; semuanya harus bertanggung jawab," lanjutnya.

Baca juga: 4 Arahan Jokowi Terkait Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Sebelumnya, isu ini mengemuka berkaitan dengan kasus gangguan ginjal akut misterius yang membuat 141 anak meninggal dunia.

Kandungan EG dan DG pada obat sirup diduga berkaitan dengan kasus ini, meskipun butuh investigasi saintifik lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab-akibat antara keduanya.

Berangkat dari dugaan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyerahkan daftar 102 obat sirup yang dikonsumsi oleh pasien penderita gangguan ginjal akut misterius itu.

Hasil pengujian BPOM pada 22 Oktober 2022 menemukan bahwa 3 di antaranya mengandung kadar EG dan DG di atas ambang batas.

Ketua BPOM Penny Lukito mengklaim bahwa pihaknya akan membawa ke jalur pidana dua perusahaan yang produk obatnya ditemukan kadar EG dan DG yang disebut jauh di atas batas aman.

Baca juga: Kemenkes Tak Singkirkan Kemungkinan Adanya Infeksi pada Kasus Gangguan Ginjal Akut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com