Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan KPU Kuliah di AS, Hasyim Asy'ari: Belajar Manajemen Pemilu dan Promosikan Pemilu Indonesia

Kompas.com - 11/10/2022, 11:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari angkat bicara soal lawatan mancanegara yang dilakukan sejumlah komisioner dan personel kesekjenan lembaga tersebut ke Amerika Serikat pada 2-10 Oktober 2022.

Ia menjelaskan, 4 komisioner KPU RI (Hasyim, Yulianto Sudrajat, Mochammad Afifuddin, dan Parsadaan Harahap), serta Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno dan 15 personel kesekjenan melakukan lawatan ke Northern Illinois University (NIU) pada 2-10 Oktober 2022.

Lawatan ini untuk memenuhi undangan kuliah singkat bertajuk ”Leadership Management and Elections Training Program” yang dilakukan The Center for Southeast Asian Studies and the College of Business.

Baca juga: Bantah Boroskan Anggaran, KPU: Dinas ke AS Sudah Dirancang Lama

"Mengapa NIU? Karena banyak ahli pemilu Indonesia belajar pemilu di NIU, di antaranya Prof Ramlan Surbakti, Afan Gaffar (alm), Riswandha Imawan (alm), Nico Harjanto, Philip Vermonte, Andi Malarangeng, Ketut Erawan, Anies Baswedan dan Ryaas Rasyid, dll.," ujar Hasyim kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022) malam.

Menurutnya, program ini sudah direncanakan sejak lama. Pada Desember 2019, ujar Hasyim, KPU juga telah mengirimkan delegasi, termasuk ia dan eks Ketua KPU RI Arief Budiman.

Baca juga: Kritik KPU-Bawaslu Dinas Mancanegara, KIPP: Tak Berkaitan dengan Tahapan Pemilu, Hamburkan Uang

Kuliah umum

Kepada Kompas.com, Hasyim menunjukkan undangan yang ia dan jajarannya terima dari NIU, termasuk undangan bagi Hasyim memberi kuliah umum pada 8 Oktober 2022, yang akhirnya digelar pada 10 Oktober 2022.

Undangan memberi kuliah umum itu tentang kinerja KPU RI, di mana Indonesia dianggap sebagai contoh yang baik dalam perhelatan pemilu yang demokratis di masa-masa "merosotnya demokrasi di AS dan tempat-tempat lain".

"Kebalik, sekarang mereka belajar demokrasi ke Indonesia," ujar Hasyim berseloroh.

Baca juga: 20 Anggota KPU Dinas Luar Negeri ke AS, Bawaslu ke Brasil

Hasyim menambahkan, pemilu di Indonesia kerap dijuluki sebagai pemilu paling rumit di dunia, dengan penduduk yang padat dan heterogen.

Pemilu di Indonesia dianggap bisa menjadi contoh alternatif bagi pemilu di dunia, terutama di negara-negara padat penduduk dan heterogen seperti India dan AS, yang belakangan dianggap mengecewakan karena masih mempraktikkan politik kesukuan.

"Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan kompatibel mempraktekkan demokrasi. Praktik ini dapat menjadi percontohan pertumbuhan demokrasi di negara-negara muslim di berbagai belahan dunia," jelas Hasyim.

Baca juga: Partai Masyumi Gugat KPU, Minta Diikutkan Verifikasi Parpol Calon Peserta Pemilu 2024

"Saya bicara dengan dua topik besar, yaitu pemilu sebagai musyawarah besar dan sarana integrasi bangsa Indonesia," kata Hasyim.

Belajar manajemen pemilu

Hasyim mengeklaim bahwa pihaknya juga belajar tata kelola pemilu "dalam perspektif global dan perbandingan".

Dalam jadwal kuliah singkat KPU di NIU yang dibagikan kepada Kompas.com, terdapat beberapa modul latihan dan diskusi dengan tema bervariasi, seperti manajemen dan analisis big data, kepemimpinan, etika dan integritas, serta beberapa topik kepemiluan lain.

Baca juga: KPU Hormati Keputusan Bawaslu Usai Dinyatakan Langgar Administasi soal Verifikasi via Video Call

"Jadi, kegiatan ini dalam rangka untuk belajar dan berlatih tata kelola pemilu, dan sekaligus mempromosikan demokrasi elektoral Indonesia ke kancah global, sebagai lesson learned dan best practices bagi tata kelola pemilu negara-negara demokrasi elektoral lainnya," jelas komisioner KPU RI dua periode itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com